Banyuwangi (Antara Jatim) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mulai turun mendampingi para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, per Juli 2017 hingga lima bulan ke depan.
"Masyarakat Banyuwangi berterima kasih ke pemerintah pusat, dalam hal ini Bekraf dan tentu saja sosok kepalanya, Pak Triawan Munaf, yang punya concern luar biasa untuk mendorong ekonomi kreatif daerah," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Anas menambahkan, dengan dipilihnya Banyuwangi untuk didampingi Bekraf, tentu akan meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di daerah, sehingga bisa kompetitif dengan produk pelaku ekonomi kreatif kota besar yang telah mapan secara SDM dan infrastruktur.
Program Bekraf ini dinamai Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (Ikkon). Bekraf memberangkatkan tim yang tinggal di Banyuwangi selama lima bulan. Mereka berlatar belakang keilmuan beragam, mulai desainer fesyen, desainer produk, antropolog, desainer tekstil, desainer grafis, arsitek, desainer interior, manajemen bisnis, hingga video maker.
Anas mengatakan, dengan berbagai disiplin ilmu tersebut, langkah pendampingan bisa komprehensif, dari sisi produksi, manajemen, pemasaran, bahkan hingga pendekatan antropologisnya. Pendampingan dibikin fokus ke beberapa sentra UMKM berbasis desa, sehingga hasilnya bisa lebih terukur.
"Desainer produk Bekraf mendampingi penentuan bentuk produk perajin kami, seperti produk bambu, furniture, atau suvenir. Lalu manajemennya disentuh, sehingga UMKM lebih profesional. Dibuatkan pula kemasan dan model promosinya. Demikian pula UMKM batik dan makanan Banyuwangi, didampingi desainnya sampai promosinya," kata dia.
Anas yakin pendampingan ini semakin menggeliatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata yang kami lakukan selama ini berjalan cukup baik. Perajin tumbuh. Tapi tentu masih banyak kekurangan. Kami berharap itu bisa dibenahi bersama, dan kami bisa mendapat banyak masukan dari Bekraf," ujarnya.
Berdasarkan data BPS, ekonomi kreatif di Banyuwangi menyumbang 5,15 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Anas optimistis, sinergi Bekraf bakal mengerek kinerja ekonomi kreatif, setidaknya berkontribusi 10 persen terhadap PDRB pada 2021.
Sebelumnya, Banyuwangi juga dipilih Bekraf untuk dipromosikan sebagai lokasi syuting kepada sineas internasional di ajang Festival Film Cannes pada Mei lalu di Perancis.
"Semoga ke depan, Banyuwangi kian dilirik untuk syuting, terutama film luar negeri. Sejumlah film nasional juga sudah syuting di sini. Beberapa waktu lalu produk kosmetik Korea juga syuting TV commercial atau iklan di Kawah Ijen Banyuwangi," ujar Anas.(*)