Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep menyatakan butuh sinergi dengan pihak lain untuk lebih meningkatkan pemanfaatan penerbangan perintis.
Kepala Dishub Sumenep, Sustono, Kamis, menjelaskan, sesuai data dari Otoritas Bandara Trunojoyo, jumlah penumpang pesawat perintis di jalur Sumenep-Surabaya dan sebaliknya sejak 2015 masih rendah, rata-rata 32 persen dari 15 kursi yang tersedia.
"Kami akan mencoba lebih 'menghidupkan' penerbangan perintis dengan mengintensifkan komunikasi dengan pihak lain," ujarnya di Sumenep, Jawa Timur.
Sinergi yang akan dilakukannya, kata dia, mulai dengan instansi di lingkungan pemerintah daerah, instansi vertikal, organisasi profesi, maupun pihak ketiga atau swasta, di antaranya biro perjalanan wisata.
Harapannya personel maupun jaringan mereka bisa memanfaatkan jasa penerbangan perintis di jalur Sumenep-Surabaya dan sebaliknya.
"Jumlah penumpang pesawat perintis di jalur Sumenep-Surabaya dan sebaliknya yang rata-rata 32 persen selama setahun itu perlu ditingkatkan. Bisa saja terjadi masih ada elemen masyarakat yang belum tahu tentang penerbangan perintis," kata Sustono, menerangkan.
Ia juga berharap para pemangku kepentingan lainnnya yang memiliki jaringan hingga di luar Pulau Madura untuk menggelar kegiatan atau even di Sumenep.
Melalui kegiatan itu diharapkan publik di luar Pulau Madura mengetahui adanya penerbangan perintis di jalur Sumenep-Surabaya sekaligus memanfaatkannya.
Sejak 2015, Sumenep menjadi bagian dari jalur penerbangan perintis yang merupakan salah satu program Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pada tahun ini, maskapai yang menjadi operator penerbangan perintis atau bersubsidi itu adalah PT Airfast Indonesia. (*)