Surabaya (Antara Jatim) - Komando Daerah Militer V/Brawijaya menyiapkan pembinaan terhadap para prajuritnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan menyerahkannya ke satuan masing-masing.
"Kami upayakan mereka para prajurit yang menjadi pengikut dibina agar mereka kembali seperti biasanya, tidak menjadi pengikut lagi," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Pihaknya mengaku telah mencari tahu informasi dan data terkait siapa saja prajurit atau anak buahnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng di Padepokan di Probolinggo tersebut.
Selain itu, orang nomor satu di jajaran TNI AD se-Jatim tersebut memastikan prajurit aktif yang terlibat dengan Dimas Kanjeng hanya sebagai pengikut, dan tak termasuk sebagai salah satu pelaku yang disangkakan melakukan tindakan kriminal.
"Yang prajurit aktif hanya berstatus pengikut, tidak lebih. Sedangkan, yang terlibat langsung ternyata sudah bukan menjadi anggota TNI atau purnawirawan," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian terkait penanganannya karena sudah tak menjadi tanggung jawab Kodam.
"Kalau yang terlibat itu urusan polisi karena sudah berstatus mantan. Kami serahkan sesuai hukum berlaku," kata jenderal bintang dua tersebut.
Sebelumnya, jajaran Polda Jatim menyatakan dua korban pembunuhan yang dilakukan "Tim Pelindung Dimas Kanjeng" itu terjadi atas perintah Taat Pribadi dengan melibatkan sembilan pelaku yang hampir separo dari pelaku merupakan oknum TNI disersi.
Pada sebuah kesempatan "Cangkrukan Pangdam V/Brawijaya dengan Insan Pers" di kediamannya, Jumat (30/9), Pangdam V/Brawijaya menyatakan pihaknya tidak ingin menutupi keterlibatan oknum TNI dalam kasus Dimas Kanjeng.
"Tidak ada yang ditutupi, apakah mereka masih aktif di TNI atau pecatan, maaf, kami tidak mengetahui, karena Polda Jatim yang tahu datanya. Cuma, mereka dijadikan 'tameng' saja agar Dimas Kanjeng disegani orang," kata jenderal yang pernah lima tahun bertugas di Papua itu. (*)