Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Surabaya Cabang Karimun Jawa menyatakan rumah sakit milik Pemkot Surabaya RSUD dr. Soewandhie belum melakukan kerja sama dengan BPJS-TK terkait dengan Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Cabang Karimun Jawa, Heru Prayitno, di Surabaya, Kamis, mengatakan hal ini disampaikan pada saat rapat evaluasi kepesertaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) bersama perwakilan Pemkot Surabaya di rumah makan kawasan Raya Gubeng, Kamis (15/9).
“Kami mengutarakan belum adanya kerja sama dengan RSUD Dr Mohamad Soewandhie dikarenakan pihak rumah sakit masih mempertimbangkannya,” katanya.
Ia meminta bantuan kepada pihak Pemkot Surabaya untuk mengkoordinasikan terkait belum adanya kerja sama mengingat masyarakat lebih memilih RSUD Soewandhie untuk berobat. “Sekarang ini masih dalam tahap pembicaraan untuk kami tindak lanjuti kembali. Untuk faskes yang kami lakukan kerja sama ada 42 kecuali Soewandhie. Kami terus melakukan pendekatan, karena kerja sama ini lebih kepada bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada peserta,” katanya.
Menurut dia, peserta yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ini bisa terlayani untuk urusan kesehatan. “Jadi lebih kepada kepentingan peserta ini yang kami kedepankan. Agar supaya mereka tidak harus membayar,” katanya.
Heru mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pihak RSUD Soewandhie untuk mendiskusikan terkait kerja sama ini. Namun, dari pihak BPJS-TK, lanjutnya, tidak ada suatu permintaan atau tarif khusus. Sebab, pihaknya bisa menggunakan tarif sesuai Peraturan Daerah (Perda) yang ada.
“Jadi tidak aneh-aneh sebenarnya. Hanya saja pertimbangannya pada volume di sana (RSUD Soewandhie) kami tidak tahu, yang kami dengar overload,” ujarnya.
Ditanya alasan RSUD Soewandhie belum melakukan kerja sama, menurut Heru sekarang ini volume pelayanan overload. Dengan begitu, jangan sampai pihak rumah sakit tidak bisa memberikan pelayanan.
“Peserta itu kan yang memilih, rumah sakit mana yang bisa melayani peserta BPJS yang dimana sudah dilakukan kerja sama. Nah, pada saat peserta ini ingin mendapatkan pelayanan di RSUD Soewandhie meski sudah melihat ini overload atau tidak. Ini sedang kami garap terus, agar Soewandhie nanti juga sesegara mungkin bekerja sama dengan kami,” katanya.
Kasubag Penyusunan Pelaksanaan Bina Program Pemkot Surabaya, Reza Fahreddy baru mengetahui jika RSUD Soewandhie belum bekerja sama dengan BPJS-TK. Namun, Reza akan berusaha berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dan RSUD Soewandhie.
“Nanti kita tanyakan detailnya seperti apa, kendalanya dimana, karena kita belum tahu. Namun, kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Surabaya dan alasan RSUD Soewandhie belum melakukan kerja sama dengan BPJS,” katanya. (*)