Sidoarjo (ANTARA) -
BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjan Jawa Timur jajaki kerja sama meningkatkan kepatuhan dan kemudahan akses peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur I Made Puja Yasa dalam keterangan pers di Sidoarjo Rabu mengatakan tujuan dari kerja sama ini adalah untuk melakukan penyelarasan data fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerjasama dan data badan usaha untuk memberikan kemudahan akses jaminan sosial bagi peserta sektor pekerja di Provinsi Jawa Timur.
"Untuk menyelenggarakan jaminan sosial dengan baik sebagaimana amanat undang-undang, tentunya dibutuhkan kolaborasi bersama antara BPJS Kesehatan dengan BPJS
Ketenagakerjaan," kata Puja.
Ia mengatakan, penyelarasan data faskes dilakukan dengan menyandingkan data faskes yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan namun belum menjadi mitra Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJS Ketenagakerjaan.
Ia mengatakan, dengan adanya kesamaan jejaring faskes diharapkan peserta semakin mudah mendapatkan akses layanan kesehatan ketika dibutuhkan.
‘"Dari data BPJS Kesehatan ada sekitar 3.000 faskes akan dikurangi dengan jejaring dokter gigi sekitar 1.000 data. Sedangkan jejaring PLKK BPJS Ketenagakerjaan sekitar 1.000
faskes, berarti ada gap sekitar 1.200 data. Ini yang akan kita kejar agar semua faskes dapat menjadi mitra keduanya," kata Puja.
Dalam hal penyelarasan data peserta, akan dilakukan pertukaran data peserta segmen pekerja badan usaha yang akan dilakukan pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan.
"Nantinya akan dibuat alat bantu dalam bentuk aplikasi sehingga memudahkan proses penyandingan data tersebut. Harapannya dari penyandingan data, akan ditemukan gap peserta yang sudah terdaftar dalam Program JKN namun belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan atau sebaliknya," kata Puja.
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur Deny Yusyulian menyampaikan kegiatan Pengawasan Terpadu atau Join Inspection merupakan kegiatan yang menarik dan bagus untuk dikembangkan kedepannya.
"Jika peserta mendapatkan kemudahan layanan, secara otomatis pasti akan meningkatkan kepesertaan," kata Deny.
Deny berharap kerja sama yang terjalin diantara dua lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial ini dapat memberikan perlindungan dasar bagi seluruh masyarakat, terlebih di
Provinsi Jawa Timur.
Ketika dua BPJS memberikan perlindungan dasar, harapan kedepannya seluruh masyarakat
yang ada di Jawa Timur bisa menjadi jauh lebih sejahtera. Dari sisi kesehatan lebih baik, dari sisi jaminan ketenagakerjaan mereka bisa mendapatkan hak-haknya ketika mendapat musibah," ujarnya. (*)