Pacitan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menyambut positif penetapan kawasan karst Gunung Sewu sebagai bagian dari taman bumi global (global geopark network/GGN) oleh Unesco, karena dinilai berdampak positif terhadap perkembangan sektor pariwisata daerah setempat.
"Dalam jangka panjang, penetapan Taman Nasional Gunung Sewu ke dalam jaringan taman bumi global akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata, baik di Pacitan sendiri, Wonogiri (Jawa Tengah) maupun Gunungkidul (DIY)," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan Wasi Prayitno di Pacitan, Senin.
Bidang yang tercakup dalam geopark itu sendiri menurut Wasi meliputi unsur geologi, manusia dan budaya serta lingkungan.
Ada beberapa implikasi langsung sebagai konsekwensi penetapan Gunung Sewu sebagai taman dunia yang diakui Unesco.
Salah satunya, kata Wasi, yakni sokongan anggaran dari pemerintah pusat maupun daerah dalam upaya pelestarian maupun perlindungan kawasan karst yang telah ditetapkan sebagai geosite oleh Unesco.
Selain itu, berbagai program pelestarian lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat bakal menjadi prioritas pemerintah, demi menjaga bentang alam kawasan karst yang telah ditetapkan sebagai geosite/geoarea dalam skema geopark atau taman bumi global tetap alami.
"Konsekwensi setelah menjadi anggota geopark global utamanya adalah pelestarian dengan sokongan 'dua kaki", yaitu edukasi dan ekonomi lokal," ujarnya.
Dari sisi perekonomian, misalnya, Wasi merujuk pada pertumbuhan wisatawan atau tourism, perkembangan aneka produk lokal, akomodasi, hingga layanan jasa keparwisataan.
Sementara dari sisi edukasi, lanjut dia, pemerintah daerah memprioritaskan pengembangan wawasan tentang geopark di lingkungan pendidikan atau sekolah-sekolah, mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA dengan motto "Geopark Go to School, School Go to Geopark".
"Implementasinya adalah membawa pemahaman kepada siswa terhadap upaya pelestarian lingkungan dan pemuliaan warisan bumi," ujarnya.
Taman Nasional Gunungsewu telah ditetapkan sebagai jaringan geopark dunia (Global Geopark Network) yang diumumkan diumumkan UNESCO dalam sidang biro Global Geopark Network (GGN) tingkat regional pada 19 September di Sanin, Kaigan, Jepang.
Penetapan itu kemudian diikuti dengan perubahan nama kawasan gunungsewu yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai taman nasional pegunungan karst menjadi Gunungsewu Global Geopark Indonesia, yang membentang mulai dari Gunungkidul hingga Kabupaten Pacitan, Jatim.
Gunungsewu Global Geopark Indonesia memiliki sedikitnya 33 geoarea, yang masing-masing tersebar di dalam 33 geosite.
Rinciannya, 13 geosite berada di Kabupaten Gunungkidul (DIY), tujuh geosite di Kabupaten Wonogiri (Jateng), dan 13 geosite di Pacitan.
Khusus kawasan karst di Pacitan yang masuk Gunungsewu Global Geopark Indonesia melingkupi empat kecamatan di Pacitan bagian barat, yakni Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Punung, serta Pacitan.
Geosite di Pacitan terdiri atas lima pantai (Pantai Buyutan, Klayar, Srau, Watukarung, Teluk Pacitan), empat goa karst (Goa Gong, Tabuhan, Luwengombo, Luwengjaran) serta empat situs arkeologi (Situs Song Terus, Bak Soka, Guyang Warak, serta Situs Ngrijangan). (*)
Pacitan Sambut Positif Penetapan Geopark Gunung Sewu
Senin, 21 September 2015 18:20 WIB
"Dalam jangka panjang, penetapan Taman Nasional Gunung Sewu ke dalam jaringan taman bumi global akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata, baik di Pacitan sendiri, Wonogiri (Jawa Tengah) maupun Gunungkidul (DIY)," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan Wasi Prayitno di Pacitan, Senin.