Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan air Waduk Pacal, di Bojonegoro, Gondang dan Prijetan di Lamongan, sudah habis, karena dimanfaatkan mengairi areal pertanian.
"Saat ini pintu pengeluaran tiga waduk di wilayah kerja kami sudah ditutup, sebab airnya sudah habis," kata Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Hirnowo, Kamis.
Dalam rapat koordinasi kekeringan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, ia menjelaskan Kalau saja masih ada air yang tersisa di Waduk dimanfaatkan untuk menjaga bangunan waduk.
Air yang tersisa di waduk, lanjut dia, merupakan tampungan "mati" yang tidak diperbolehkan dikeluarkan.
"Kalau air di waduk sampai kering bisa mengakibatkan kegagalan bangunan (kerusakan bangunan waduk)," jelasnya.
Oleh karena itu, ia meminta petani di sepanjang daerah irigasi tiga waduk tersebut tidak menanam tanaman padi pada musim kemarau ini.
"Kalau ada petani yang tetap menanam padi, berarti namanya padi "nekad"," katanya, menegaskan.(*)