Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro sejak sehari lalu mulai mendistribusikan air bersih kepada warga di sejumlah desa di Kecamatan Temayang dan Kedungadem, yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat kemarau. Kepala Disnakertransos Bojonegoro Iskandar, Selasa, mengatakan, pendistribusian air bersih yang sudah berjalan yaitu di Desa Geger, Duwel dan Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, karena di tiga desa itu, dilaporkan ada sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang meminta pasokan air bersih. Selain itu, lanjutnya, pendistribusian air bersih juga dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Temayang, yang juga warganya mengalami kesulitan air bersih. "Pendistribusian air bersih dilakukan secara bergilir, sesuai permintaan perangkat desa masing-masing," katanya tanpa menjelaskan jumlah pasokan air bersih di desa yang mengalami kesulitan air bersih itu. Ia meminta, para camat juga jajaran perangkat desa mewaspadai wilayahnya masing-masing untuk melakukan pemantauan kemungkinan ada warga yang kesulitan air bersih. "Kami minta camat atau perangkat desa melapor kalau mengetahui ada warganya yang kesulitan air bersih, apalagi menjelang Ramadhan. Permintaan air bersih tidak harus melalui surat, dengan telepon kami layani, selama Ramadhan ini," katanya. Data di BPBD Bojonegoro, kemarau tahun lalu, warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 18.473 jiwa, yang tersebar di 17 kecamatan. "Alokasi anggaran pendistribusian air bersih pada kemarau tahun ini Rp35 juta dari APBD 2012, sehingga warga yang mendapatkan air bersih tidak dipungut biaya," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos, Dwi Harningsih. Sementara itu seorang warga Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Karyono, menjelaskan, kesulitan air bersih di desanya itu sudah terjadi sejak Mei. Warga di desanya mencari air bersih dengan berkendaraan sepeda motor di Desa Kedungadem dan Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, yang jaraknya sekitar 4 kilometer. Bahkan, lanjutnya, warga di desanya sebagian sudah mulai membeli air bersih yang dipasok pedagang air dengan harga Rp2.000 per 100 liter. "Tapi kalau kebutuhan untuk ternak, memanfaatkan air embung yang baru dibangun setahun lalu," ujarnya. (*)
Berita Terkait
BPBD Bojonegoro Gelar Pelatihan Bencana Banjir
19 November 2012 14:43
BPBD Bojonegoro Proses Santunan Korban Angin
11 November 2012 16:21
BPBD Bojonegoro Waspadai Angin Puting Beliung
5 November 2012 17:09
Disnakertransos Bojonegoro Ajukan Rp50 Juta Atasi Kekeringan
30 Juli 2012 13:56
BPBD Bojonegoro Akan Pasok Air Untuk Warga
7 Juli 2012 20:35
BPBD: Kekeringan di Bojonegoro Landa 51 Desa
13 September 2012 13:42
BPBD Bojonegoro Waspadai Kekeringan
27 Agustus 2012 13:54
BPBD Bojonegoro Waspadai Ancaman Kekeringan
28 Juni 2012 15:55
