Pemkab Bojonegoro Distribusikan Air Bersih ke Deerah Kekeringan
Selasa, 10 Juli 2012 18:55 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro sejak sehari lalu mulai mendistribusikan air bersih kepada warga di sejumlah desa di Kecamatan Temayang dan Kedungadem, yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat kemarau.
Kepala Disnakertransos Bojonegoro Iskandar, Selasa, mengatakan, pendistribusian air bersih yang sudah berjalan yaitu di Desa Geger, Duwel dan Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, karena di tiga desa itu, dilaporkan ada sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang meminta pasokan air bersih.
Selain itu, lanjutnya, pendistribusian air bersih juga dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Temayang, yang juga warganya mengalami kesulitan air bersih.
"Pendistribusian air bersih dilakukan secara bergilir, sesuai permintaan perangkat desa masing-masing," katanya tanpa menjelaskan jumlah pasokan air bersih di desa yang mengalami kesulitan air bersih itu.
Ia meminta, para camat juga jajaran perangkat desa mewaspadai wilayahnya masing-masing untuk melakukan pemantauan kemungkinan ada warga yang kesulitan air bersih.
"Kami minta camat atau perangkat desa melapor kalau mengetahui ada warganya yang kesulitan air bersih, apalagi menjelang Ramadhan. Permintaan air bersih tidak harus melalui surat, dengan telepon kami layani, selama Ramadhan ini," katanya.
Data di BPBD Bojonegoro, kemarau tahun lalu, warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 18.473 jiwa, yang tersebar di 17 kecamatan.
"Alokasi anggaran pendistribusian air bersih pada kemarau tahun ini Rp35 juta dari APBD 2012, sehingga warga yang mendapatkan air bersih tidak dipungut biaya," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos, Dwi Harningsih.
Sementara itu seorang warga Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Karyono, menjelaskan, kesulitan air bersih di desanya itu sudah terjadi sejak Mei.
Warga di desanya mencari air bersih dengan berkendaraan sepeda motor di Desa Kedungadem dan Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, yang jaraknya sekitar 4 kilometer.
Bahkan, lanjutnya, warga di desanya sebagian sudah mulai membeli air bersih yang dipasok pedagang air dengan harga Rp2.000 per 100 liter.
"Tapi kalau kebutuhan untuk ternak, memanfaatkan air embung yang baru dibangun setahun lalu," ujarnya. (*)