Banyuwangi (ANTARA) - Berkunjung dan menjajaki wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kurang lengkap rasanya jika tidak menikmati kopi khas di Desa Adat Kemiren.
Untuk menuju Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Kota Banyuwangi. Desa ini merupakan pusat budaya Suku Osing atau penduduk asli Banyuwangi.
Tiap tahun, warga Desa Kemiren memperingati hari jadi desanya dengan menggelar berbagai atraksi seni dan budaya Osing. Salah satunya tradisi ngopi dikemas dalam agenda Festival Ngopi Sepuluh Ewu atau minum sepuluh ribu cangkir kopi.
Tradisi ngopi ini rutin digelar sejak 2014 dan telah menjadi agenda yang dinanti para wisatawan. Ribuan orang selalu memadati perayaan tradisi ngopi warga Suku Osing di desa itu.
Warga desa yang sebagian besar Suku Osing Banyuwangi ini memiliki tradisi ngopi, karena kopi bisa dibilang suguhan wajib kepada tamu saat berkunjung ke rumah warga Desa Adat Kemiren.
Tradisi ngopi ini digelar di sepanjang jalan utama Desa Kemiren. Pada tahun ini, digelar pada Rabu (6/11) malam.
Deretan rumah warga di desa adat diubah menjadi warung kopi dadakan. Di teras-teras rumah yang diubah menjadi area lesehan dan meja-meja, warga menyuguhkan kopi dalam cangkir-cangkir yang diwariskan secara turun-temurun.
Para pengunjung disambut dengan beragam pilihan kopi, mulai dari kopi arabika dan robusta hingga house blend khas racikan warga.
Tak hanya kopi, warga desa adat itu juga menyajikan aneka jajanan tradisional, untuk melengkapi dan menemani momen kebersamaan.
Tradisi ngopi sepuluh ribu cangkir ini juga menjadi ajang kumpul bareng bersama kawan lama, dan menjadi wadah acara temu kangen bareng teman sekolah dan lainnya.
Budaya masyarakat Osing adalah memuliakan tamu. Warga Desa Adat Kemiren menganggap siapa saja yang datang bertamu seperti keluarganya sendiri.
Tradisi ngopi ini juga menjadi bagian dari Banyuwangi Festival. Bukan sekadar acara minum kopi bersama, melainkan ajang unjuk nilai luhur masyarakat Osing.
Festival Ngopi Sepuluh Ewu merupakan sebuah pertunjukan budaya yang menggambarkan keramahan dan kemurahan hati masyarakat Osing, sekaligus mempererat rasa persaudaraan antarwarga.
Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini digelar bersama dengan perayaan Hari Jadi Desa Kemiren pada tanggal 5 November 2024.