Disnakertransos Bojonegoro Belum Pasok Air Bersih
Rabu, 11 September 2013 13:08 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, belum memasok air besih untuk warga sejumlah desa di Kecamatan Ngraho dan Kedewan yang kesulitan air bersih karena masih menunggu pendataan warga lainnya yang juga kesulitan air bersih.
"Kami masih melakukan pendataan warga yang kesulitan air bersih, seperti di Kecamatan Ngasem juga kecamatan lainnya agar droping air bersih bisa dilakukan secara menyeluruh," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro Dwi Harningsih, Selasa.
Ia mengaku sudah menerima laporan ada enam desa di Kecamatan Ngraho dan dua desa di Kecamatan Kedewan yang warganya mulai kesulitan air bersih sejak beberapa hari lalu.
"Droping air bersih ke sejumlah desa yang mengajukan permintaan air bersih juga desa yang kami data akan dimulai pekan ini," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan dana yang dipersiapkan untuk mengatasi warga yang kesulitan air bersih di daerahnya tahun ini sebesar Rp50 juta.
"Saya kira dana untuk mengatasi kesulitan air bersih cukup, sebab kesulitan air bersih yang dialami warga tahun ini tidak separah kemarau di tahun-tahun lalu," ujarnya.
Ia mengambarkan kemarau di tahun-tahun yang lalu kesulitan air bersih sudah terjadi memasuki awal Juni, namun kemarau tahun ini dalam waktu yang besamaan belum ada permintaan dari warga yang daerahnya biasa mengalami kekeringan.
Secara terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono menambahkan sesuai pemantauan yang dilakukan warga di sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras, Sumberrejo, Kedungadem dan Kasiman saat ini mulai kesulitan air bersih.
Namun, katanya, warga masih belum mengajukan permintaan air bersih karena masih bisa memperoleh air bersih dengan mencari ke desa tetangganya.
Meski demikian, katanya, BPBD melaporkan peta kerawanan kekeringan yang kemungkinan akan terjadi pada kemarau tahun ini.
Sesuai data, kekeringan pada 2012 melanda 59 desa yang tersebar di 15 kecamatan, di antaranya, Kecamatan Temayang, Sugihwaras, Kedungadem, Kasiman, Tambakrejo, Kedewan, Dander dan kecamatan lainnya. Warga yang mengalami kekeringan dan memperoleh pasokan air bersih sebanyak 20.704 kepala keluarga (KK) atau 81.548 jiwa. (*)