Belasan Ribu Calon Mahasiswa Berebut Jalur Mandiri UB

Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 11.909 calon mahasiswa memperebutkan sisa kuota 20 persen Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, melalui tes jalur Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK) atau jalur mandiri. "Ke-11.909 peserta seleksi SPMK ini akan memperebutkan 20 persen atau sekitar 2.000 kursi Universitas Brawijaya (UB) yang belum terisi," kata Rektor UB Prof Dr Mohammad Bisri disela-sela meninjau pelaksanaan tes SPMK, Selasa. Sementara 80 persen kursi sudah terisi dari mahasiswa yang diterima melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 50 persen dari kuota dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak 30 persen. Tahun ini UB menerima mahasiswa baru sekitar 12 ribu orang. Rektor bersama jajaran pembantu rektor melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah gedung yang digunakan untuk tes, teramsuk sejumlah ruangan di Brawijaya Smart School (BSS) yang berlokasi di Jalan Veteran. "Alhamdulillah pelaksanaan tes lancar, tidak ada kendala apapun. Bahkan, saya pastikan tidak ada joki saat pelaksanaan ujian," ujarnya. Sistem seleksi jalur mandiri tersebut tak berbeda jauh dibandingkan dengan SBMPTN. Mereka tetap menggunakan standar yang sama dengan SBMPTN, dan diseleksi berdasarkan nilai tertinggi dari seluruh soal tipe soal yang peserta kerjakan. Dalam tes SPMK, UB akan menguji para peserta berdasarkan potensi akademik, kemampuan dasar, dan berdasarkan jurusan yang mereka pilih, yakni Sains dan teknologi (Saintek) atau Sosial Hukum (Soshum). Dari 11.909 peserta tes tersebut, jurusan yang paling diminati adalah kedokteran dengan jumlah peserta 4.726 orang, Ilmu sosial dan politik sebanyak 2.905 peserta dan jurusan ekonomi sebanyak 2.738 peserta. Jumlah peserta tes tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang mencapai 10.236 peserta. Biaya pendaftaran bagi peserta jalur mandiri hanya Rp300 ribu atau turun sebesar Rp200 ribu dari tahun lalu yang mencapai Rp500 ribu.(*)