Mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) melakukan diskusi program pasangan calon tunggal pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Surabaya nomor urut satu Eri Cahyadi-Armuji.
Dalam kegiatan bertema "Gebrakan Baru untuk Surabaya Maju" tersebut, mahasiswa UWKS ingin berdiskusi bagaimana solusi permasalahan yang ada di Kota Surabaya ini.
"Tanggung kalau melaksanakan diskusi kajian seharusnya mendatangkan tokoh ini pak Eri dan pak Armuji diskusi publik. Makanya kemarin diskusi ini merupakan gong-nya dimana kajian teman-teman dibahas diskusi publik," kata Ketua BEM UWKS, Bayu Budi Dermawan di Surabaya, Selasa.
Di acara diskusi itu, Bayu menjelaskan saat para mahasiswa menyinggung masalah keamanan di Kota Pahlawan ini.
Nah, Eri-Armuji pun mengajak mahasiswa bahwa masalah keamanan tak hanya bergantung pihak kepolisian saja, melainkan gotong-royong masyarakat.
"Peran mahasiswa itu juga penting untuk menjaga Surabaya. Beliau ingin menghidupkan pos ronda atau gorong-gorong yang selama ini masih kurang dijalani," tutur Eri Cahyadi.
Baca juga: PDI-P Surabaya gencarkan sapa warga sosialisasikan Eri-Armuji dan Risma Gus Hans
Baca juga: Taruna Moeda panaskan mesin menangkan Eri Cahyadi-Armuji
Baca juga: Ribuan warga Pakal dukung Eri-Armuji lanjutkan pembangunan Surabaya
Baca juga: PDI-P Surabaya gencarkan sapa warga sosialisasikan Eri-Armuji dan Risma Gus Hans
Baca juga: Taruna Moeda panaskan mesin menangkan Eri Cahyadi-Armuji
Baca juga: Ribuan warga Pakal dukung Eri-Armuji lanjutkan pembangunan Surabaya
Wali Kota Surabaya yang sedang cuti itu menyebut bahwa warga khususnya di kampung-kampung yang cuek terhadap tetangganya sendiri untuk saling menjaga keamanan dan perlunya gotong-royong.
"Kota Surabaya itu kaya cuek, kaya acuh. Karena ditanyai 'oh saya kira itu saudaramu, ternyata bukan'. Seharusnya desa-desa masih banyak pos ronda . Makanya ingin buat program itu," ujarnya.
Dia juga ingin membuat kampung pancasila yang tersambung dengan program pos ronda ini terkait pengamanan di Surabaya.
Ia berharap kepada mahasiswa supaya acara diskusi publik bisa diserap untuk mengkritisi gagasan dan visi-misi Eri-Armuji.
"Mahasiswa jangan sampai saat datang hanya mendengarkan visi misi atau gagasan aja. Saya berharap ayo kritisi gagasan," tuturnya.