Kodim 0801 Pacitan Tangkap Anggota Paspampres Gadungan
Rabu, 23 Januari 2013 16:18 WIB
Pacitan - Komando Distrik Militer (Kodim) 0801 Pacitan, Jawa Timur, menangkap oknum anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) gadungan saat mencoba menipu wanita setempat, Rabu.
Oleh jajaran intel Kodim 0801, pelaku yang diidentifikasi bernama Imam Syafi'i, asal Provinsi Riau yang pekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit tersebut, kemudian diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawaban tindak pidana penipuan yang dilakukannya.
"Tersangka saat ini sudah kami tahan, dan barang bukti hasil penipuannya kami sita untuk kepentingan penyidikan," terang Kasat Reskrim Polres Pacitan, AKP Sukimin.
Terbongkarnya kedok anggota paspampres gadungan berpangkat sersan satu tersebut, tidak lepas dari kecurigaan keluarga korban Endah Dwi Lestari (25), warga Kecamatan Punung.
Orang tua dan tetangga Endah curiga dengan gerak-gerik Imam yang dinilai selalu berubah-ubah setiap kali diminta bercerita soal tugas dan pekerjaannya di jajaran paspampres.
Salah satu anggota keluarga kemudian berinisiatif melaporkan hal itu ke Kodim 0801 Pacitan, sehingga serangkaian pengintaian dilakukan.
Hasilnya, setelah diyakini pelaku adalah anggota paspampres gadungan, beberapa anggota intel Kodim 0801 bersama jajaran provost melakukan operasi penangkapan.
Imam Syafi'i akhirnya dibekuk sesaat setelah menerima uang sebesar Rp2 juta dari korban Endah, yang diambil dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Pacitan.
Perkenalan Imam Syafi'i dan korban sendiri terjadi sejak menjelang Lebaran tahun 2012.
Ketika itu, aku Imam, ia iseng menelepon secara acak nomor seluler, sehingga akhirnya terhubung dengan nomor ponsel milik korban.
Setelah berbasa-basi melalui telepon, Imam kemudian merencanakan bertemu. Endah saat itu belum sadar jika dirinya tengah menjadi sasaran penipuan Imam.
Apalagi saat berkenalan melalui saluran telepon, Imam yang memiliki dua identitas daerah berbeda ini mengaku sebagai anggota TNI. "Kalau jadi TNI kan lebih dipercaya wanita," kata Imam mengakui.
Agenda ketemuan terus berlanjut. Imam yang kemudian tinggal/menginap di rumah salah satu saudaranya di Kecamatan Kebonagung, bahkan telah beberapa kali bertandang ke rumah orang tua Endah dan menyatakan niat untuk menikahi gadis desa tersebut.
Dengan alasan untuk mengurus keperluan menikah itu pula, paspampres gadungan ini kemudian bermaksud meminjam uang pada korban sebesar Rp2 juta.(*)