Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel mengalami penurunan sebesar 1,65 poin pada Agustus 2025 dibanding Juli 2025, imbas aksi demonstrasi berbuntut kericuhan.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan TPK hotel pada Agustus tercatat sebesar 50,15 persen dari sebelumnya pada Juli 2025 mencapai 51,80 persen.
"TPK hotel pada Agustus 2025 50,15 persen atau turun 1,65 poin dibanding Juli 2025 sebesar 51,80 poin. Adanya demo berpengaruh terhadap TPK, meski pada Agustus ada beberapa event di Kota Malang," kata Umar.
Apabila di rinci berdasarkan kategori hotel, maka TPK hotel bintang mengalami penurunan 1,67 poin pada Agustus 2025 dibandingkan Juli 2025.
Pada Agustus 2025, TPK hotel bintang di Kota Malang berada di angka 60,87 poin. Sedangkan pada Juli 2025 angkanya mencapai 62,54 persen.
Kemudian, TPK hotel non bintang juga mengalami penurunan dengan angka yang sama, yakni sebesar 1,67 poin pada Agustus 2025 dibanding bulan sebelumnya.
BPS mencatat, pada Agustus 2025 TPK hotel non bintang di Kota Malang sebesar 37,00 persen, sedangkan pada Juli berada di angka 38,67 poin.
"Juli memang tinggi salah satunya ada event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025, apalagi sewaktu awal bulan itu sedang ramai-ramainya," ujarnya.
Untuk rata-rata lama tamu menginap (RLTM) di Kota Malang untuk kategori hotel bintang mencapai 1,54 hari dan di hotel non bintang selama 1,22 hari.
Apabila di rata-rata, maka RLTM di hotel bintang dan non bintang di wilayah itu selama 1,41 hari.
Untuk komposisi tamu hotel di Kota Malang masih didominasi tamu nusantara sebanyak 94,81 persen dan 5,19 persen lainnya adalah tamu mancanegara.
Di hotel bintang jumlah tamu nusantara yang menginap mencapai 93,42 persen dan 6,58 persen tamu mancanegara. Sedangkan, di hotel non bintang tamu nusantara yang menginap selama Agustus 2025 mencapai 97,02 persen dan 2,98 persen merupakan tamu mancanegara.
