Dinas Peternakan: Hewan Kurban di Trenggalek Sehat
Sabtu, 27 Oktober 2012 17:03 WIB
Trenggalek - Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek menyatakan bahwa hewan kurban yang disembelih dalam rangka perayaan hari besar Islam Idul Adha 1433 H, semua dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan tanda-tanda penyakit hewan yang bisa menular pada manusia (zoonisist).
"Kepastian ini kami dapat setelah dua hari ini melakukaan pemantauan di beberapa lokasi penyembelihan hewan qurban, baik di wilayah kota maupun tingkat kecamatan," kata Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Disnak Trenggalek, Budi Satriawan, Sabtu.
Budi mengatakan, tim khusus Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek yang disebar di seluruh wilayah kecamatan juga tidak ada yang melaporkan adanya tanda-tanda penyakit hewan yang bisa menular pada manusia (zoonosis).
Pihaknya mengklaim selama melakukan pemantauan, hanya menemukan satu kasus paru-paru "kempes" di salah satu kambing kurban di wilayah Kecamatan Trenggalek.
"Tapi langsung kami instruksikan untuk dibuang dan tidak di konsumsi, karena bisa berbahaya dan penyakitnya menular pada manusia," kata Budi.
Sampai besok, kata dia, dinas peternakan masih akan terus melakukan pemantauan di beberapa lokasi yang menjadi pusat penyembelihan hewan kurban termasuk di sekolah-sekolah.
Kata Budi beberapa penyakit hewan yang masuk kategori berbahaya dan bisa menular pada manusia adalah, cacing hati, TBC, brucelosis serta antraks.
"Contohnya saja untuk cacing hati ini, walaupun di masak pada suhu 100 derajad celcius, telur-telurnya tidak akan pecah dan mati. makanya apabila menemukan hati kambing atau sampi yang kondisinya pucat atau menghitam, kemudian pada bagian tepi tumpul, ini patut dicurigai," imbunya.
Jika menemukan kondisi hati yang seperti itu, Budi menyarankan untuk membelahnya menggunakan pisau dan apabila ditemukan hewan kecil mirip "jentik-jentik" maka dipastikan organ dalam tersebut tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Selain itu pihaknya mengimbau masyarakat agar merebus daging kurban hingga benar-benar masak, sehingga bisa meminimalisir penularan beberapa penyakit hewan.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Tri Wahyudi menyatakan pihaknya akan merespon dengan cepat apabila ada laporan dari masyarakat tentang penyakit hewan berbahaya.(*)