Kediri (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kediri Jawa Timur menyalurkan bantuan pangan beras yang masing-masing penerima mendapatkan 20 kilogram untuk bulan Juni-Juli 2025.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Harisun di sela peninjauan penyaluran beras di Kantor Kelurahan Banjaran Kecamatan Kota Kediri Senin mengatakan, proses penyaluran beras itu diberikan secara bertahap.
"Kami salurkan bantuan pangan, kebetulan di Kelurahan Banjaran Kota Kediri. Dan Alhamdulillah berjalan cukup lancar dan semoga di kabupaten lain juga lancar," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, program itu merupakan bagian dari bantuan sosial tahun 2025 yang digagas pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah dan menekan inflasi pangan, khususnya beras.
Selain itu, program tersebut sebagai bentuk nyata kehadiran negara bagi masyarakat.
Harisun menjelaskan, di Kelurahan Banjaran total terdapat 660 warga penerima bantuan pangan. Setiap penerima mendapatkan 20 kilogram untuk alokasi Juni-Juli 2025.
Secara total, di wilayah Bulog Kediri untuk Kota Kediri terdapat 26.830 PBP dengan alokasi beras 536.600 kilogram, Kabupaten Kediri terdapat 120.876 PBP dengan 2.417.520 kilogram, dan Kabupaten Nganjuk ada 115.847 PBP dengan 2.271.060 kilogram.
Dia juga menyebutkan, beras yang diberikan sesuai aturan adalah beras medium. Namun di Bulog Kediri beras yang dikirimkan untuk warga adalah jenis premium.
"Jenis beras kebetulan beras yang ini adalah premium. Untuk stok juga masih cukup untuk 14 bulan ke depan," katanya.
Kemudian untuk penyaluran beras tersebut berdasarkan data penerima bantuan pangan (PBP) yang telah ditetapkan oleh Bapanas, kemudian koordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos), sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
Sementara itu, warga penerima juga sangat senang dengan program ini. Seperti yang dikatakan oleh Kamirah, warga Kelurahan Banjaran Kota Kediri.
Rencananya, beras yang didapatkannya untuk kebutuhan makan sekeluarga.
"Alhamdulillah beras bisa untuk masak sendiri. Ini tidak untuk dijual tapi untuk makan keluarga," kata Kamirah.
Warga lainnya, Aminah juga bersyukur dengan program ini. Ia berterima kasih ke pemerintah dengan bantuan beras ini. Dengan beras ini dirinya tidak perlu lagi beli ke pasar.
"Alhamdulillah bisa untuk dimakan sendiri," kata Aminah.
