Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut kehadiran Fakultas Kedokteran Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sebagai langkah strategis dalam upaya pemerataan tenaga medis, khususnya dokter, di seluruh wilayah Jawa Timur dan Indonesia.
“Kita harapkan sebaran dokter akan lebih merata di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Timur, dan kampus ini punya misi melahirkan dokter patriotik,” kata Emil saat menghadiri peresmian Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan istilah “dokter patriotik” merujuk pada lulusan FK Untag yang tidak hanya kompeten secara medis, tetapi juga memiliki semangat nasionalisme dan pengabdian tinggi kepada masyarakat. Nilai-nilai tersebut akan diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan, baik di kelas maupun dalam pembelajaran lapangan.
Emil menyoroti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Jatim, terutama terkait minimnya jumlah dokter spesialis dan subspesialis di rumah sakit daerah.
“Beberapa RSUD tipe C belum bisa naik kelas menjadi tipe B karena kekurangan dokter spesialis, seperti spesialis anak, kandungan, atau anestesi,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan potensi pengembangan rumah sakit tipe D dari puskesmas-puskesmas padat pasien, seperti di wilayah Sempol, Ijen, yang hingga kini masih ditangani dengan sumber daya terbatas.
Menurut dia, proses mencetak dokter, terutama spesialis, membutuhkan waktu panjang. Oleh karena itu, pendirian FK seperti di Untag Surabaya perlu segera didorong untuk mengatasi potensi krisis tenaga medis di masa depan.
“Saat ini kita kirim dokter untuk sekolah spesialis dan mereka baru kembali bertahun-tahun lagi. Tapi kalau tidak dimulai dari sekarang, krisis ini akan terus berlanjut,” tuturnya.
Emil menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan bersinergi dengan FK Untag melalui peran sebagai regulator dan pembina teknis, termasuk dalam pembinaan rumah sakit tipe B, pengendalian mutu, serta pemetaan kebutuhan dan ketersediaan SDM dokter di daerah.
Baca juga: Wagub Jatim apresiasi pameran industri percetakan di Surabaya
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras pihak kampus yang telah menempuh proses panjang selama tujuh tahun untuk mendirikan fakultas tersebut.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho mengungkapkan bahwa izin pendirian Fakultas Kedokteran telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada 13 Desember 2024. Pendaftaran mahasiswa pun sudah dibuka jauh sebelum peluncuran resmi.
“Kami telah menyiapkan kurikulum yang menitikberatkan pada penelitian dan pengajaran khusus di bidang pernafasan sebagai ciri khas fakultas ini,” kata Prof Nugroho.
Ia menambahkan, FK Untag mengadopsi prinsip “Catur Dharma” yang memperkuat dimensi patriotisme di samping pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Tenaga pendidik awal berjumlah 26 dosen, dengan komposisi setengahnya spesialis dan setengahnya bidang biomedis, serta didukung tenaga teknis dari fakultas lain.
Dari sisi fasilitas, Untag telah melengkapi laboratorium dengan peralatan lengkap, termasuk manekin dan plastinasi jenazah kering impor dari Korea.
“Laboratorium kami sudah lengkap sejak awal pendirian, sehingga kami sangat siap menyelenggarakan pendidikan kedokteran,” ujarnya.
Baca juga: Wagub Emil apresiasi pelayanan kesehatan Muhammadiyah di RS Assakinah