Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi bentuk kepedulian Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur melalui peresmian gedung baru Rumah Sakit (RS) Assakinah Medika Sidoarjo, Selasa.
"Dengan adanya gedung pelayanan baru Rumah Sakit Assakinah Medika ini merupakan wujud nyata peran Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Sidoarjo dan Jawa Timur umumnya," kata Emil di Sidoarjo, Selasa.
Menurutnya, kehadiran rumah sakit milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukodono tersebut dapat memberikan jawaban bagi tantangan kesehatan di masyarakat yang semakin beragam dan kompleks sementara tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang juga semakin meningkat.
Ia berharap rumah sakit tersebut dapat memberikan kualitas terbaik dalam melayani masyarakat Sidoarjo.
Selain itu kehadiran rumah sakit baru tersebut dinilainya selaras dengan Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan serta pembangunan rumah sakit dengan fasilitas lengkap di berbagai daerah di Indonesia.
"Semoga hal ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh insan Muhammadiyah dan juga masyarakat sekitar untuk menjaga kesehatan di lingkungan masing-masing serta mendukung program pemerintah di bidang kesehatan," kata Emil.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pentingnya peran rumah sakit dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dan memperluas jangkauan manfaat hingga ke luar daerah.
Ia menyatakan bahwa Muhammadiyah bukan merupakan organisasi komersil melainkan organisasi keagamaan yang bertujuan untuk melayani masyarakat dan membangun pemanfaatan sosial.
“Dari rumah sakit, Muhammadiyah bisa membangun universitas hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ini bukan soal bisnis, tapi bagaimana memberi manfaat bagi umat dan bangsa,” kata Haedar.
