Istanbul (ANTARA) - Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Rabu mengeluarkan bantahan keras terhadap Presiden AS Donald Trump, menuduhnya mengandalkan "informasi yang sepenuhnya salah" tentang perjuangan Kolombia melawan perdagangan narkoba.
Trump sebelumnya mengancam bahwa Petro "akan menjadi target selanjutnya" seiring meningkatnya ketegangan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Trump, yang berulang kali mengkritik Petro dan menyebutnya sebagai "pengedar narkoba ilegal," meningkatkan retorikanya pada Rabu, memperingatkan bahwa pemimpin Kolombia itu "akan menghadapi masalah besar jika dia tidak sadar" dan menuduh Kolombia mengoperasikan "pabrik kokain" yang mengirimkan narkoba langsung ke AS.
Petro menanggapinya dengan pernyataan panjang di platform media sosial X, menyebut Trump sebagai "orang yang sangat keliru informasinya tentang Kolombia" dan mengatakan komentar tersebut menunjukkan "sikap tidak hormat terhadap presiden yang dipilih secara demokratis" dan negara yang diperintahnya.
"Sungguh memalukan, karena dia mengabaikan negara yang paling tahu tentang perdagangan kokain," tulis Petro. "Sepertinya para penasihatnya benar-benar menipunya."
Presiden Kolombia itu juga membahas perbedaan politiknya dengan Washington terkait Venezuela, menegaskan bahwa isu utama negara itu adalah "kurangnya demokrasi, bukan narkotika."
Petro mengatakan ia telah bekerja sama dengan Presiden Joe Biden selama dua tahun untuk menyusun peta jalan damai bagi Venezuela yang mencakup pemerintahan transisi dan kemudian pemilihan umum yang bebas.
Ia memperingatkan bahwa invasi yang dipimpin AS ke Venezuela "akan menyulut kekacauan besar di seluruh Amerika Selatan, termasuk Kolombia," dan merusak kerja sama demokrasi di seluruh wilayah tersebut.
Pasukan AS telah memperluas serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di Karibia dan Pasifik Timur sejak awal September, melakukan 22 serangan yang diketahui dan menewaskan sedikitnya 87 orang.
Trump juga mengkonfirmasi penyitaan kapal tanker minyak Venezuela di lepas pantai negara itu sebagai bagian dari kampanye yang semakin meluas.
Petro menolak pernyataan Trump bahwa serangan rudal terhadap kapal-kapal kecil merupakan perang narkoba yang efektif, mencatat bahwa operator kapal adalah "orang miskin" dan bahwa para pedagang narkoba utama tinggal di luar negeri "di kapal pesiar dekat Dubai atau di Madrid."
Pemimpin Kolombia itu mengatakan pemerintahannya telah melakukan lebih dari 1.446 operasi tempur darat terhadap organisasi kriminal dan 13 pemboman yang menargetkan para pemimpin mafia, banyak di antaranya berkoordinasi dengan intelijen AS.
Petro mengatakan Karibia bukan lagi jalur utama pengiriman kokain, yang sekarang sebagian besar bergerak melalui Samudra Pasifik dan Cekungan Amazon.
Ia menekankan perlunya kontrol pelabuhan dan pemantauan maritim yang terkoordinasi dengan bantuan AS, termasuk produksi kapal pengawasan yang lebih cepat di galangan kapal Kolombia.
Sumber: Anadolu
