Anggota DPR sebut UMKM kuliner mampu dorong ekonomi dan pariwisata

Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mengatakan bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya bidang makanan dan minuman atau kuliner mampu mendorong perekonomian dan pengembangan pariwisata.

“UMKM menyumbang sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional,” ujarnya dalam kegiatan Bincang Santai yang menjadi bagian dari rangkaian pelantikan pengurus DPC Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Surabaya, Senin.

Menurut dia, sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, bahkan melebihi industri manufaktur.

Khusus subsektor kuliner, kata dia, tercatat sekitar 52 persen dari total UMKM nasional berasal dari bidang tersebut.

Selain itu, lanjutnya, peran kuliner sangat penting dalam mendukung sektor pariwisata, karena sekitar 35 persen wisatawan memilih destinasi berdasarkan daya tarik makanan khas daerah yang ditawarkan daerah tersebut.

“Rendang adalah contoh kuliner Indonesia yang diakui dunia. Tapi dari 5.000 jenis kuliner nusantara, baru sekitar 10 persen yang benar-benar dieksplorasi dan dikembangkan hingga saat ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar pelaku UMKM tidak takut menghadapi persaingan dari produk makanan luar negeri maupun waralaba asing, karena selera konsumen Indonesia sangat khas dan tidak mudah diseragamkan dengan pasar global.

Ia menilai, pelaku usaha kuliner perlu lebih percaya diri menyajikan produk yang sesuai lidah lokal, seperti selera masyarakat Jawa dan Sumatera, yang merupakan populasi terbesar di Indonesia.

“Kalau bisa masak sesuai selera konsumen dan masyarakat, pasti berkembang, tidak perlu takut,” tuturnya.

Bambang juga mendorong pemerintah memperkuat dukungan terhadap pelaku jasaboga lokal dan lembaga seperti PPJI agar kuliner daerah terus menjadi identitas bangsa di kancah global.