Surabaya (ANTARA) - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Perak Surabaya menggencarkan literasi keimigrasian melalui program desa binaan.
Kepala Kanim (Kakanim) Kelas I TPI Tanjung Perak Surabaya I Gusti Bagus M Ibrahiem menginformasikan program desa binaan imigrasi salah satunya digelar di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Sejak 17 Juni lalu, kami memperkuat sinergi terkait pengawasan terhadap keberadaan orang asing di wilayah Kabupaten Bojonegoro," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Untuk memperkuat sinergi tersebut, salah satunya melalui rapat koordinasi yang diikuti oleh 13 instansi anggota tim pengawasan orang asing (Tim Pora) dari unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), serta perangkat daerah terkait di wilayah Bojonegoro.
Tim Pora kemudian bergerak melakukan operasi gabungan menyasar beberapa perusahaan yang mempekerjakan orang asing.
Ia menjelaskan kegiatan yang telah menjadi agenda rutin itu untuk memastikan bahwa keberadaan dan aktivitas orang asing telah sesuai dengan ketentuan keimigrasian yang berlaku.
Rangkaian kegiatan di wilayah Bojonegoro ditutup dengan dengan pelaksanaan program desa binaan imigrasi.
Dalam program tersebut, masyarakat dibekali pengetahuan agar lebih mandiri dan waspada dalam mempersiapkan diri sebelum bekerja atau bepergian ke luar negeri.
Menurutnya, program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keimigrasian masyarakat, sebagai upaya pencegahan terhadap tindak pidana perdagangan orang, serta bentuk perlindungan bagi calon pekerja migran Indonesia.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat melalui program desa binaan imigrasi diyakini mampu mengoptimalkan sinergi khususnya dalam melakukan pengawasan terhadap orang asing.
"Masyarakat juga semakin terlindungi dari potensi pelanggaran hukum, termasuk tindak pidana perdagangan orang. Ini adalah upaya kolektif dalam membangun sistem pengawasan keimigrasian yang kuat dan berbasis kolaborasi," katanya.