Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember (Unej) mendapatkan kepercayaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek sebagai salah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membuka 8 program studi doktor untuk mahasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI).
"Ada 8 program studi doktor yang akan menerima mahasiswa baru di tahun akademik 2025/2026. Amanah itu menunjukkan pengakuan atas kualitas program studi doktor yang ada di kampus ini," kata Wakil Rektor I bidang Akademik Unej Prof Slamin di kampus setempat, Rabu.
Kedelapan program studi yang membuka pendaftaran adalah Program Studi Doktor Bioteknologi, Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, Program Studi Doktor Ilmu Manajemen, Program Studi Doktor Pendidikan Matematika, Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Ilmu Pertanian, dan Program Studi Ilmu Hukum.
"Bagi peserta yang diterima, nantinya menerima beasiswa yang meliputi biaya pendidikan dan biaya hidup selama kuliah sesuai aturan yang berlaku. Bagi dosen PTN maupun PTS yang berminat mendaftar, dapat langsung menghubungi Pascasarjana Unej," tuturnya.
Menurut guru besar Teori Graph di Fakultas Ilmu Komputer itu, PDDI dilaksanakan oleh Kemendiktisaintek sebagai upaya meningkatkan kualifikasi akademik dosen guna mencapai target Indonesia Emas 2045.
"Program itu diluncurkan oleh Mendiktisaintek Brian Yuliarto pada awal Juni di Jakarta. Targetnya akan ada 5.000 dosen yang akan mengikuti PDDI tahun ini," katanya.
Berhubung masa pendaftaran hanya sampai tanggal 13 Juni 2025, dosen bisa segera menghubungi Pascasarjana Unej, karena PDDI adalah kesempatan emas bagi dosen untuk kuliah jenjang doktor.
Sementara itu, dari data yang dilansir oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, saat ini tercatat ada 335.014 dosen di PTN dan PTS di Indonesia.
Namun, baru 25 persen dosen yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan doktoral (S3), sehingga perlu langkah percepatan agar makin banyak dosen yang berkesempatan melanjutkan studi doktoral, sehingga kualitas pendidikan tinggi juga makin baik.