Bojonegoro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat memastikan tidak menemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sejak pertengahan Mei.
"Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bojonegoro sudah terkendali, tidak ada temuan kasus PMK mulai pertengahan Mei," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro Drh Lutfi Nurrahman di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa.
Lutfi menuturkan pihaknya rutin mengadakan pemantauan dan pemeriksaan hewan ternak milik masyarakat maupun yang memasuki Kabupaten Bojonegoro ketika terjadi wabah virus PMK.
"Hasilnya sudah tidak di temukan PMK dari pemeriksaan kesehatan oleh petugas teknis peternakan," ujarnya.
Sementara itu, Lutfi mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan Disnakkan Bojonegoro menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2025 termasuk melalui diadakannya bimbingan teknis (Bimtek) Juru Sembelih Halal (Juleha) kepada juru sembelih dan takmir masjid.
Tak hanya itu, Disnakkan Bojonegoro juga memeriksa hewan kurban di lapak pedagang hewan kurban dan kandang peternak terutama yang akan dikirim keluar kota.
"Tujuannya untuk mengetahui kondisi hewan kurban tersebut aman dari penyakit termasuk PMK," kata Lutfi.
Lutfi menyebutkan, terkait ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Bojonegoro tercatat 62.376 ekor meliputi sapi sejumlah 18.400 ekor, kambing 19.635 ekor, dan domba mencapai 24.341 ekor.
"Kebutuhan hewan kurban sudah dapat dipenuhi dari peternak Kabupaten Bojonegoro sendiri," katanya.