Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah antisipatif mencegah terjadinya kekeringan dengan melakukan pengeringan dan pembersihan endapan di DAM dan embung untuk mengoptimalkan kapasitas tampungan air.
"Kami terus mengupayakan kebutuhan air irigasi tetap aman selama musim kemarau nanti, sehingga produksi pangan tetap terjaga karena petani tetap bisa tanam dan panen," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat.
Menurutnya, sejak April beberapa wilayah di Banyuwangi telah memasuki musim kemarau, sehingga dilakukan pembersihan semua DAM, embung dan bendung dari sedimentasi agar daya tampung airnya bisa lebih optimal.
Pengeringan dan pembersihan DAM, embung dan bendungan tersebut, kata Ipuk, merupakan kegiatan rutin yang dikerjakan gotong royong bersama himpunan petani pemakai air (HIPPA) di wilayah itu.
Di Banyuwangi terdapat 390 daerah irigasi untuk mengairi lahan seluas 62.000 hektare se-Banyuwangi.
"Sesuai rencana, tata tanam global, Insya-Allah Banyuwangi masih aman, suplai air yang kami miliki masih mencukupi untuk mengcover luasan baku sawah yang ada," ujar Ipuk.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi telah meninjau Waduk Bajulmati, di Kecamatan Wongsorejo, untuk memastikan ketersediaan air irigasi tetap aman.
Diperkirakan, selama musim kemarau ini Waduk Bajulmati mampu memenuhi sekitar 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah utara Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi bersihkan endapan DAM optimalkan tampungan air
Jumat, 9 Mei 2025 23:00 WIB

Proses pembersihan sedimen di DAM Gembleng, perbatasan Kecamatan Srono dan Rogojamp, Banyuwangi. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi