Blitar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Sektor Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, menangani kasus ledakan yang diduga dari tabung elpiji yang bocor hingga menghancurkan rumah seorang warga lanjut usia.
Kapolsek Sananwetan Kompol Subondo mengemukakan laporan dugaan tabung elpiji bocor terjadi di Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar, menimpa rumah Endang Purwaningsih (74).
"Kejadiannya saat bangun pagi, korban ke dapur entah menyalakan kompor atau lampu sehingga memicu terjadinya ledakan," katanya di Blitar, Selasa.
Ia menambahkan, selama ini korban yang sudah usia lanjut tinggal seorang diri. Yang bersangkutan menggunakan tabung elpiji untuk masak sehari-hari.
Keluarga, kata dia, sebenarnya sudah sering mengingatkan kepada yang bersangkutan di dapur rumahnya tercium bau elpiji bocor. Diduga, korban yang berusia lanjut kurang menyikapi dengan masukan itu, hingga ada kejadian ledakan.
Dapur di rumah korban, kata dia, juga hancur akibat ledakan elpiji dari tabung ukuran 12 kilogram tersebut.
Plafon dan genteng rusak hingga rontok. Begitu juga dengan barang-barang di dapur termasuk bagian pintu hingga terbuka sendiri akibat kuatnya ledakan.
Korban, kata dia, mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut. Yang bersangkutan juga langsung ditolong tetangga dan kerabat yang mengetahui kejadian tersebut.
"Kondisi bangunan hancur, sementara korban luka bakar 40 persen," kata Kapolsek Sananwetan.
Sementara itu, tetangga korban mengaku sempat mendengar ada suara ledakan. Para tetangga juga mencari sumber suara hingga menemukan bagian rumah dari nenek Endang Purwaningsih rusak.
Salah seorang tetangga korban, Hardi Usodo mengatakan dirinya mendengar suara sayup-sayup meminta tolong. Ia sempat bingung sebab suasana masih gelap, sehingga langsung mencari sumber suara hingga menemukan sumber suara dari rumah nenek Endang.
"Saya lari karena terdengar suara sayup-sayup meminta tolong. Awalnya belum jelas ini minta tolong karena kerampokan atau apa, ternyata dari arah selatan. Ke sana rumahnya sudah hancur mulai plafon, genteng," kata Hardi.
Ia juga sempat melihat kondisi nenek Endang. Bagian wajahnya tertutupi debu dan berdarah. Para tetangga kemudian mengevakuasinya ke tempat yang lebih aman dan membawanya ke rumah sakit.
Menurut dia, ledakan itu cukup keras. Selain berdampak kerusakan pada bagian dapur nenek Endang, pintu rumah di nenek Endang hingga terbuka sendiri. Bahkan, efeknya hingga dirasakan sekitar 75 meter.
Ia dengan warga lainnya juga turut memadamkan api di dapur nenek Endang. Saat kejadian, ada enam titik api yang menyambar barang-barang mudah terbakar di rumah tersebut.
Saat ini, rumah itu sudah diberi garis polisi, sehingga warga yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk.
Polisi juga sudah melarang warga, sebab kondisinya masih dinilai berbahaya. Warga juga diimbau selalu berhati-hati, memperhatikan kondisi dapur termasuk tabung elpiji. Jika ada dugaan bocor, diimbau segera diperbaiki.