Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melibatkan dokter spesialis obgyn atau kandungan dan dokter spesialis anak untuk mengampu puskesmas-puskesmas lewat program Puskesmas Asuhan Spesialistik.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi program Puskesmas Asuhan Spesialistik ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis di masing-masing puskesmas, utamanya terkait persalinan dan kesehatan anak.
"Dengan program ini, diharapkan kapasitas tenaga medis di puskesmas semakin meningkat, dan dengan demikian pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di puskesmas juga semakin berkualitas," ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Ipuk menjelaskan bahwa pendampingan dalam program tersebut berupa konsultasi maupun layanan rujukan saat terjadi kegawatdaruratan dalam proses persalinan.
Menurutnya, minimal sebulan sekali para dokter spesialis obgyn dan spesialis anak dijadwalkan hadir di puskesmas untuk sharing terkait permasalahan kesehatan ibu hamil dan bayi.
Program Puskesmas Asuhan Spesialistik ini melibatkan 38 dokter spesialis obgyn dan dokter spesialis anak dari seluruh rumah sakit di Banyuwangi, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.
"Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di puskesmas," tutur Ipuk.
Ia menyampaikan bahwa program pendampingan ini juga diyakini mampu menguatkan jejaring antar fasilitas layanan kesehatan, karena jejaring sangat penting untuk mewujudkan layanan kesehatan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Dari hulu, kata Ipuk, puskesmas sebagai fasilitas layanan dasar bertugas melakukan pelayanan promotif dan preventif, sedangkan di hilir, rumah sakit sebagai penerima layanan rujukan bertanggung jawab pada layanan kuratif dan rehabilitatif.
"Misalnya saat dilakukan rujukan oleh puskesmas, para dokter spesialis di rumah sakit sudah mengetahui diagnosa dan tindakan yang harus dilakukan karena sudah dilakukan konsultasi sebelumnya, dengan demikian kematian yang mungkin bisa terjadi karena keterlambatan penanganan dan rujukan bisa diminimalisasi," katanya.