Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin menilai ada tiga hal yang dipertimbangkan oleh pemerintah dalam memutuskan memajukan jadwal pengangkatan calon aparatur negeri sipil (CASN).
"Keputusan untuk memajukan pengangkatan CASN, pertama karena kebutuhan mendesak, kedua percepatan reformasi birokrasi, dan ketiga tentang penyesuaian," kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, tiga hal yang menjadi dasar mempercepat pengangkatan CASN itu merupakan langkah rasional, karena saling berhubungan antara satu dan lainnya.
Untuk faktor kebutuhan mendesak, kata dia adalah menyangkut ketersediaan tenaga kerja baru dalam hal ini CASN di kementerian/ lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah.
Lalu, hal itu juga menyangkut soal reformasi birokrasi, dimana tenaga baru bisa segera memberikan kontribusinya di instansi masing-masing.
"Kemudian, memajukan jadwal pengangkatan CASN juga berbicara tentang penyesuaian dengan kebijakan anggaran atau dinamika politik dan pemerintahan," ucap dia.
Sejatinya, pemerintah pusat baru akan melakukan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada Oktober 2025, kemudian dipercepat menjadi paling lambat Juni 2025.
Untuk pengangkatan bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dilakukan Oktober 2025, dari yang sebelumnya pada Maret 2026.
Kendati demikian, kata dia, kebijakan ini juga harus dibarengi dengan beragam upaya guna memastikan para CASN bisa beradaptasi dan bekerja secara maksimal.
"Instansi perlu melakukan beberapa, salah satunya orientasi yang efektif," ujarnya.
Masa orientasi itu sebisa mungkin dijadikan wadah bagi setiap K/L maupun pemerintah daerah dalam mengenalkan beragam tugas dan kewajiban kepada para CASN.
"Selain itu juga perlu ada pendampingan oleh senior atau mentoring program, karena setiap pegawai baru sebaiknya memiliki mentor untuk membimbing adaptasi kerja," ucapnya.
Tak hanya itu, setiap instansi perlu melaksanakan pelatihan berbasis tugas yang berfokus pada pelatihan berbasis pendalaman tugas.
"Perlu juga evaluasi kinerja awal dalam mengukur target yang jelas untuk tiga bulan pertama, agar ada ukuran keberhasilan di awal dan pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat proses administrasi dan adaptasi kerja," tuturnya.