Surabaya (ANTARA) - PT Perikanan Indonesia yang merupakan member of ID FOOD menerapkan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga ikan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Hal ini dilakukan guna menjaga pasokan ikan akibat lonjakan konsumsi masyarakat selama Ramadhan supaya tidak ada kelangkaan dan kenaikan tak wajar untuk komoditas perikanan.
“Kami telah melakukan langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pasar yakni dengan fokus pada produksi ikan di wilayah-wilayah operasional,” kata Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono di Surabaya, Kamis.
Fajar mengatakan, peningkatan kebutuhan ikan sudah terlihat pada H-7 Ramadhan dan akan terjadi hingga H+3 Lebaran karena masyarakat membutuhkan komoditas ikan sebagai lauk pauk saat sahur, berbuka hingga perayaan Idul Fitri.
Cabang PT Perikanan Indonesia di seluruh Indonesia digencarkan memproduksi ikan yakni dengan memaksimalkan pengoperasian kapal-kapal perusahaan untuk menangkap ikan dan menyerap hasil nelayan (offtake) khususnya di perairan Bitung dan Simeulue.
Selain itu, PT Perikanan Indonesia juga mengaktifkan fungsi Cold Storage di berbagai wilayah operasional perusahaan sebagai buffer stock selama Ramadhan untuk mengatasi fluktuasi permintaan dan pasokan.
Hasil serapan ikan PT Perikanan Indonesia Periode Januari 2024-Februari 2025 sendiri tercatat sebesar 6.256 ton dengan ikan yang ditangkap dan diserap antara lain Tuna, Bandeng, Cakalang, Cumi, Gurita, Kembung, Layang, Sotong, dan Tongkol.
Selain itu, jumlah stok ikan di Cold Storage PT Perikanan Indonesia pada 28 Februari di berbagai wilayah sebanyak 212 ton yang tersebar di Ambon, Bacan, Bitung, Belawan, Brondong, Pekalongan, Jakarta, Sorong dan Makasar.
Perusahaan pun memastikan mutu produk perikanan dari hulu hingga hilir yaitu salah satunya melalui sertifikasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Unit Muara Baru, kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta untuk standar mutu fasilitas dan sarana pengolahan ikan.
PT Perikanan Indonesia turut berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, selaku regulator dalam pengelolaan pelabuhan perikanan di Indonesia.
Bahkan PT Perikanan Indonesia menggandeng tiga perusahaan asing dan lokal untuk melakukan terobosan bisnis perikanan guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Ketiga perusahaan tersebut meliputi AST Oceanics, International Marine Development Investment Co., Ltd dan PT Nusantara Resour Sinergi (Haitai Group).
Fajar menuturkan langkah itu selaras dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung ketahanan pangan di sektor perikanan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana perikanan secara maksimal.
“Ini akan mendukung proses bisnis perikanan dari hulu hingga hilir,” ujarnya.