Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo menyatakan bahwa ada empat desa yang terdampak banjir di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, sejak Rabu (15/1) dini hari.
"Empat desa tersebut adalah Desa Bungurasih di Kecamatan Waru, kemudian Desa Kletek, Desa Kramatjegu, serta Desa Ketegan di Kecamatan Taman," kata Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Mustain kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Sidoarjo, wilayah Desa Bungurasih menjadi wilayah dengan genangan paling tinggi dengan ketinggian 25 centimeter.
Sementara itu di wilayah Desa Kletek banjir dinyatakan telah surut, sedangkan untuk Desa Kramatjegu dan Desa Ketegan, Mustain menjelaskan ketinggian banjir berada antara 12 hingga 20 centimeter.
Camat Waru Nawari menjelaskan banjir kali ini merupakan akibat tingginya curah hujan pada Selasa (14/1) sehingga membuat Sungai Sinir dan Sungai Buntung yang melewati sejumlah daerah di Kecamatan Waru meluber.
Selain itu Nawari juga menjelaskan bahwa kontur wilayah Kecamatan Waru yang rendah menyebabkan daerah tersebut menjadi mudah tergenang pada saat hujan deras melanda.
"Desa Bungurasih memang areanya rendah sehingga menjadi tempat berkumpulnya air dari Sungai Sinir dan Sungai Buntung yang meluber," kata Nawari.
Ia menilai perlu adanya pengerukan serta normalisasi Sungai Sinir dan Sungai Buntung demi mencegah banjir terulang di masa mendatang.
Selain itu Nawari juga meminta kepada seluruh masyarakat Kecamatan Waru untuk terus aktif menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah di sembarangan serta mengikuti kegiatan kerja bakti yang diadakan masyarakat setiap minggunya.
"Langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai agar aliran sungai tidak terganggu sehingga dapat meminimalisir risiko banjir," tegas Nawari.
BPBD: Empat desa di Sidoarjo tergenang banjir
Rabu, 15 Januari 2025 15:57 WIB