Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memberikan edukasi kepada kalangan anak muda terlebih lagi Generasi Z (Gen Z) untuk menahan diri tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan tidak melakukan perundungan.
“Tantangan kalian itu bukan hanya bersaing antar teman atau sekadar lingkungan, tapi tantangan ke depan adalah diri kalian sendiri,” kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangannya di Kediri, Minggu.
Bupati dalam acara perayaan Natal pelajar SMP se-Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri tersebut mengungkapkan terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi Gen Z, yakni perundungan, pergaulan bebas, dan kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama.
Pihaknya tak memungkiri, saat ini banyak generasi muda yang terjerumus pada hal negatif karena banyaknya anak di bawah umur yang mengajukan dispensasi pernikahan dini.
Pemkab Kediri juga gencar memberikan edukasi, terlebih lagi ke kalangan muda, sebagai upaya mencegah hal negatif, seperti pernikahan di bawah umur.
“Kabupaten Kediri sedang menekan pernikahan dini, karena dampaknya merugikan keluarga dan anak yang dilahirkannya,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa peringatan Natal pelajar SMP se-Kabupaten Kediri bisa menjadi menjadi momen untuk meningkatkan nilai-nilai religius bagi pelajar umat Kristiani.
“Di perayaan Natal ini saya doakan semoga Tuhan memberkati dalam setiap langkah anak-anak semua,” kata dia.
Sementara, Ketua Pelaksana Perayaan Natal Pelajar SMP se-Kabupaten Kediri Meky Mamahit mengatakan kegiatan yang mengusung tema “Christ is Enough for Me” itu dihadiri sekitar 1.000 orang yang terdiri dari 901 siswa pelajar, 71 tenaga pendidik, dan beberapa tamu undangan.
"Yang ikut para pelajar, tenaga pendidik se-Kabupaten Kediri. Ini adalah bagian dari perayaan Natal," kata Meky.