Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun segera melakukan uji coba fungsi proyek Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Winongo yang telah selesai dibangun akhir 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Madiun Thariq Megah mengatakan bangunan IPLT segera diuji coba untuk memastikan kesiapannya dalam beroperasi.
"Januari ini kami laksanakan uji coba. Nanti kami datangkan para ahli untuk memastikan bahwa IPLT sudah siap difungsikan," ujarnya di Madiun, Jawa Timur, Selasa.
Tak hanya uji coba, pihak DPUPR juga akan memenuhi sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung operasional IPLT lebih optimal. Seperti, pengadaan dua unit mobil tinja, penataan personel, hingga mendatangkan bakteri yang dibutuhkan dalam proses pengolahan lumpur.
"Harapannya mulai Januari ini sudah bisa beroperasi semuanya," kata dia.
Ia menambahkan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo tersebut dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2024 dan telah diresmikan pada Senin (6/1/2025).
Proyek strategis Pemkot Madiun itu dibangun sebagai upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Pengolahan limbah tinja tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kualitas air tanah maupun air baku serta menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Selain itu juga, menjadi sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi pencemaran lingkungan.
Sementara itu, Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto menuturkan bahwa tidak semua kabupaten/kota memiliki IPLT. Oleh karena itu, diharapkan Kota Madiun bisa menjadi pengampu bagi daerah sekitar.
"IPLT ini menggunakan ide teknologi yang inovatif dan tidak menyebabkan polusi udara. Hasilnya nanti airnya bisa untuk pengairan sawah dan sampah padatnya untuk pupuk," katanya.
Pembangunan IPLT Winongo memanfaatkan lahan seluas 3.895 meter persegi. Di dalamnya terdiri atas solid seperation chamber, drying area, anaerobic filter, gudang lumpur tinja, unit fakultatif, unit maturasi, cascade aerator, dan wetland.
Kapasitas penampungan dan pengolahan lumpur tinja mencapai 20 meter kubik per hari.