Situbondo (ANTARA) - Komisi II DPRD Situbondo, Jawa Timur, memastikan ketersediaan pupuk urea subsidi dalam kondisi aman sesuai kebutuhan petani yang terdaftar elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) tahun 2025.
"Kami pastikan tidak akan terjadi kelangkaan pupuk subsidi tahun depan, karena kami sudah cek sendiri ke Gudang Pupuk Penyangga di Desa Kalibagor," kata Ketua Komisi II DPRD Situbondo Jainur Ridho di Situbondo, Jumat.
Jainur juga menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh anggota Fraksi PKB Suprapto bahwa akan terjadi kekurangan pupuk tahun depan adalah tidak benar karena setelah mengecek gudang pupuk penyangga dijelaskan bahwa ketersediaan pupuk subsidi sesuai e-RDKK masih aman.
Bahkan, kata dia, alokasi tahun 2024 sebanyak 30.487 ton sampai saat ini masih ada sekitar empat persen yang belum terserap atau ditebus oleh petani dan tersimpan di gudang pupuk penyangga.
Menurut dia, empat persen pupuk urea subsidi yang tersisa atau belum terserap itu disebabkan pada masa tanam tiga (MT3) terjadi kondisi cuaca ekstrem, sehingga sebagian petani tidak menanam padi.
"Yang menjadi penyebab adanya sisa pupuk urea subsidi ini karena cuaca ekstrem hujan terus menerus, sehingga petani tidak menebus pupuk yang sudah disiapkan pemerintah," kata politikus Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Kabupaten Situbondo mendapatkan alokasi pupuk urea subsidi tahun 2024 sebanyak 30.487 ton dari pengajuan 34.000 ton, sedangkan untuk pupuk jenis NPK mengusulkan 41.000 ton, namun hanya mendapatkan alokasi 25.000 ton.
Jumlah petani yang diusulkan melalui e-RDKK tahun ini bertambah menjadi 77.000 petani, sedangkan tahun sebelumnya 73.000 petani.