Malang Raya (ANTARA) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda menyebut daerah penghasil susu sapi menjadi bagian penting menyukseskan program makan bergizi gratis yang akan dijalankan di awal tahun 2025.
"Saat ini susu merupakan menu makan bergizi, tetapi ini juga melihat kondisi suplai dalam negeri. Beberapa kali disampaikan bahwa daerah yang memang ada produksi susu sapi menjadi bagian penting," kata Agung saat meninjau Milk Collection Center (MCC) di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Salah satu daerah yang disebutnya mampu menunjang kesuksesan program makan bergizi gratis adalah Kabupaten Malang, lantaran memiliki koperasi susu sapi dengan hasil mencapai ratusan ton per hari.
"Mudah-mudahan Koperasi SAE Pujon yang bisa menghasilkan susu pasteurisasi, mampu memberikan pelayanan untuk program makan bergizi," ujarnya.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Malang, total produksi susu sapi di wilayah setempat mencapai 143 ribu ton per tahun. Kemudian, populasi sapi perahnya ada 90 ribu ekor dan 22 ribu diantaranya terdapat di wilayah Pujon.
Pemerintah daerah setempat pun kini menunggu petunjuk teknis mengenai pelaksanaan program tersebut.
Melihat pada data yang ada, dia pun optimistis di Kabupaten Malang paket makan bergizi gratis juga akan mencakup susu sapi di dalamnya.
"Paket makan bergizi gratis bahan bakunya berasal dari sekitar tentu harganya terjangkau, dengan harga yang ada, maka menu paket ini akan mengandung gizi. Kalau di Kabupaten Malang ini salah satunya susu, bisa menjadi menu," ucap dia.
Agung berharap para pelaku industri juga memberikan dukungan maksimal demi kelancaran berjalannya program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini, yakni dengan menggencarkan kolaborasi bersama pihak koperasi susu sapi di masing-masing daerah.
"Pemerintah berharap industri melakukan pembinaan menyediakan unit. Ini akan membuat kualitas susu menjadi baik dan diterima oleh masyarakat. Mudah-mudahan ini terus berjalan sehingga tidak ada lagi isu produksi susu nasional yang tidak terserap," kata dia.