Surabaya (ANTARA) - Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur dan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Kairo, Mesir, memperkuat sinergi dalam pendidikan dan kebudayaan, termasuk pengembangan media edukasi.
Ketua LPPD Jawa Timur, Prof Dr H Abd. Halim Soebahar, MA, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu, menyampaikan sinergi itu disepakati dalam pertemuan LPPD dan OIAA di Kairo, Mesir, 5 Desember.
Dalam pertemuan LPPD-OIAA itu, delegasi LPPD Jatim dipimpinnya bersama Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Timur, Imam Hidayat, dan pengurus lainnya, KH. Romadhon, Siti Munawwaroh, dan KH. Muhlashon Jalaluddin.
Mereka diterima oleh Sekretaris Jenderal OIAA, Prof. Dr. Abdeldayem Nussair. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa dengan pimpinan OIAA di Surabaya pada 14 September 2024.
Dalam pertemuan itu, Prof. Halim menyampaikan Pemprov Jatim sejak 2021 melalui LPPD telah mengirimkan 123 mahasiswa S1 untuk belajar di Universitas Al-Azhar, dengan tujuan mencetak generasi muda yang unggul secara akademik dan spiritual.
"Kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat hubungan baik antara Pemprov Jatim dan Al-Azhar, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan," ujar Prof. Halim, dalam pertemuan dengan suasana hangat dan penuh keakraban itu.
Menanggapi hal ini, Prof. Abdeldayem Nussair menyampaikan apresiasi terhadap program LPPD Jawa Timur.
"Kami kagum dengan visi jauh ke depan dari LPPD. Program-program ini tidak hanya mendukung pendidikan agama, tetapi juga membekali generasi muda dengan kemampuan menghadapi tantangan zaman," ungkapnya.
Prof Abdeldayem juga memuji mahasiswa Indonesia di Al-Azhar yang dikenal berakhlak mulia, ramah, dan berprestasi, dan menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan pendidikan, termasuk pelatihan bahasa Arab dan program pendidikan jarak jauh S1 yang ditawarkan OIAA.
"Program pelatihan bahasa dan pendidikan jarak jauh itu memungkinkan mahasiswa menempuh pendidikan secara daring maupun campuran, dengan kualitas kurikulum yang setara dengan program reguler," katanya.
Selain itu, OIAA menawarkan kerja sama dalam penerbitan majalah anak bernama An-Nur, serta produksi konten edukasi Islami yang relevan untuk masyarakat Indonesia. Hal ini dinilai penting untuk menghadirkan media anak yang sesuai dengan nilai-nilai Islam di era modern.
Di penghujung pertemuan, LPPD Jatim dan OIAA melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama, yang diwakili oleh Prof. Halim Soebahar dari LPPD Jatim, dan OIAA, yang diwakili oleh Prof. Abdeldayem Nussair. Selain penguatan pendidikan mahasiswa Jatim di Al-Azhar, kesepakatan juga mencakup pengembangan media edukasi, serta kolaborasi lainnya.