Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berhasil mengevakuasi seekor ular piton dewasa berukuran empat meter (Python reticulatus) yang menyerang peternakan warga dan memangsa puluhan unggas di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran, dan Non-Kebakaran pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Wasis Widodo, Kamis, mengatakan, evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima pengaduan dan permintaan bantuan dari warga.
Sebelumnya warga RT 06/RW 10 Dusun Karangsoko, Desa Sukowetan, dihebohkan oleh kehadiran ular piton yang diduga telah memangsa 25 ekor ayam milik pelaku usaha ternak unggas atas nama Riza. Kejadian berlangsung pada Rabu (30/10) itu menarik perhatian warga sekitar.
Baca juga: Damkar padamkan balon udara jatuh bakar rumah warga Trenggalek
"Dari hasil identifikasi di lapangan, tercatat ada 25 ekor ayam yang mati," katanya.
Mulanya, pemilik ternak tidak menyadari kehadiran ular yang terkenal dengan lilitannya yang mematikan itu. Namun, ia curiga setelah mendengar keributan dari arah kandang ayam miliknya. Saat dicek, ia menemukan ular piton tengah memangsa ayam-ayamnya.
"Lokasinya memang di kandang ayam. Yang bersangkutan adalah peternak ayam," kata Wasis.
Petugas pemadam kebakaran langsung mengevakuasi ular setelah menerima laporan dari pemilik ternak. Ular piton berukuran besar, dengan panjang mencapai empat meter, berhasil diamankan oleh tim evakuasi.
"Sementara ular ini kami amankan di kantor pemadam kebakaran. Nantinya, akan dilepasliarkan kembali ke habitat yang jauh dari permukiman warga karena bukan termasuk satwa dilindungi," jelasnya.
Wasis juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya memasuki musim peralihan seperti saat ini. Menurutnya, kasus permintaan evakuasi hewan liar di Trenggalek meningkat pada periode-periode serupa.
"Rata-rata yang dievakuasi di Trenggalek adalah ular, kemudian tawon jenis Vespa affinis. Beberapa hewan dilindungi juga pernah kami tangani," pungkasnya.