Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencatat sebanyak 84 kasus kebakaran terjadi di wilayah itu sepanjang 2024, mengakibatkan kerugian material hingga Rp2,3 miliar.
Kebakaran meliputi puluhan rumah, tempat usaha, hingga objek lain, seperti hutan, lahan dan kendaraan.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran, dan Non-Kebakaran Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Trenggalek Wasis Widodo di Trenggalek, Jumat, mengungkapkan bahwa dari sejumlah kejadian tersebut, rumah menjadi objek paling banyak terdampak, yakni sebanyak 27 kasus.
"Total ada 84 peristiwa kebakaran dalam setahun," kata Wasis.
Selain rumah, kebakaran meliputi 15 tempat usaha, 13 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 10 pohon, 7 kandang, 6 kendaraan, 5 kabel, dan 1 kantor.
Lima orang dilaporkan menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Dari sisi penyebab, faktor kelalaian mendominasi dengan 55 kasus, diikuti korsleting listrik sebanyak 26 kasus, serta kebocoran tabung gas tiga kejadian.
"Kejadian tertinggi terjadi pada Oktober 2024 dengan 17 kasus, sementara bulan Maret, April, dan Desember mencatatkan masing-masing dua kasus," katanya.
Wasis menambahkan layanan pemadaman kebakaran di Trenggalek telah memenuhi standar waktu respons sebanyak 58 kali, dengan tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 69,05 persen.
Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalkan potensi kebakaran. "Mari kita ambil pelajaran dari kejadian-kejadian ini agar risiko kebakaran dapat ditekan," pungkasnya.