Surabaya (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya H. M. Ali Affandi LNM menyatakan Adik Dwi Putranto yang kini menjabat sebagai Ketua Kadin Jawa Timur telah mampu mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan yakni usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah setempat.
“Kemampuan Adik Dwi dalam mendorong perkembangan SDM khususnya vokasi serta sektor UMKM dan penguatan basis ekonomi kerakyatan berbekal pengalaman panjang dan tangan dinginnya dalam dunia usaha,“ katanya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Ali menjelaskan Adik memiliki bekal pengalaman yang panjang dalam dunia usaha sehingga mampu menghadirkan solusi konkret untuk meningkatkan daya saing UMKM di Jawa Timur agar lebih kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.
Selain itu, ia menuturkan Adik juga menorehkan rekam jejak yang luar biasa sebagai salah satu figur pengusaha dengan visi jelas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Selama menjabat sebagai Ketua Kadin Jatim, menurut Ali, Adik dinilai mampu menggerakkan roda ekonomi Jawa Timur khususnya dalam upaya meningkatkan daya saing pengusaha lokal di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Oleh sebab itu, Ali mendukung Adik Dwi Putranto sebagai calon Ketua KADIN Jawa Timur untuk periode mendatang.
“Kami yakin bahwa di bawah kepemimpinannya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi (triple helix) akan semakin kuat sehingga menciptakan ekosistem ekonomi yang kondusif bagi pengusaha di Jawa Timur,” ujarnya.
Terlebih, Jawa Timur memiliki potensi ekonomi yang sangat besar terutama di sektor-sektor seperti UMKM, pariwisata, pertanian, dan industri kreatif sehingga apabila dimaksimalkan akan mampu berkontribusi bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Alumnus Unair dan ITS tersebut turut optimis di bawah kepemimpinan Adik Dwi Putranto maka iklim investasi di Jawa Timur akan semakin kondusif dengan kemudahan berbisnis yang lebih ditingkatkan dan berbagai kebijakan yang pro-bisnis.
“Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan modalnya di Jawa Timur,” katanya.