Lamongan (ANTARA) - Sebanyak sembilan atlet yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatera Utara 2024 menerima bonus dari Komite Olahraga Nasional Indnesia (KONI) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Ketua KONI Lamongan Heri Pranoto mengungkapkan bahwa bonus tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras putra-putri daerah yang telah membawa nama Kabupaten Lamongan bersinar di level nasional.
“Pemberian bonus itu sebagai bentuk rasa syukur KONI Lamongan dan Pemkab Lamongan untuk adik-adik yang berhasil meraih medali sekaligus membawa harum nama daerah di level nasional,” ujar Ketua KONI Lamongan Heri Pranoto di Lamongan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menyebut bahwa penerima bonus PON XXI Aceh dan Sumatera Utara 2024 didominasi oleh cabang olahraga (cabor) petanque yang meraup sembilan medali.
Para atlet penerima medali tersebut adalah Doni Wahyu Kribiantoro meraih satu medali emas dan dua perak, M. Arif Wihandra meraih satu emas dan satu perak, Shepia Febriyantri dengan satu emas dan satu perak, Enjelita Ferlinasari satu perak dan Dwi Yanuar Riski dengan satu perak.
Sememtara dari cabor lainnya masing-masing mempersembahkan satu medali perunggu, yakni, Oki Arta pada cabor aero modelling, Shifania dari cabor karate, Dimas Septo dari cabor gulat dan Devi Syakila dari cabor menembak.
Heri berharap, bonus tersebut dapat menjadi motivasi para atlet untuk terus mempertahankan dan meningkatkan prestasinya.
“Tahun depan kita menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Adik-adik bisa mengikuti, sehingga apa yang menjadi target bisa tercapai dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, KONI Lamongan mengirimkan 15 atlet pada ajang PON XXI yang digelar pada 9 hingga 20 September 2024.
Dari 15 atlet tersebut terbagi enam atlet dari cabor petanque, dua atlet cabor bermotor, tiga atlet cabor bola tangan, satu atlet menembak, satu atlet karate, satu atlet aeromodelling, dan satu atlet gulat.
Salah satu peraih medali emas pada PON XXI, Doni Wahyu Kribiantoro mengungkapkan jika tidak menyangka dapat membawa pulang medali emas. Sebab, hal ini pertama kali bagi Doni untuk berkompetisi di level nasional.
“Ini pengalaman baru, karena pertama kalinya saya mengikuti, jadi saya sedikit nervous terbayang-bayang bagaimana nanti kalau gagal,” ungkapnya.
Awal yang positif tersebut dijadikan semangat bagi Doni untuk meningkatkan berprestasi di kancah internasional.
“Kalau ke depan saya diberikan kesempatan lagi, saya akan lebih serius karena memang saya ingin bisa ikut nanti di tingkat Sea Games atau lainnya,” kata Doni yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Unesa Surabaya.