Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebutkan bahwa program penguatan modal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut.
"Salah satu strategi atau kebijakan dalam upaya pengurangan kemiskinan adalah bagaimana kita mendorong peningkatan penghasilan atau pendapatan bagi masyarakat miskin,," kata Adhy dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Menurutnya, program penguatan modal bagi UMKM yang dilakukan Baznas Jatim, sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkuat akses permodalan terutama bagi UMKM.
"Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan," ujarnya.
Terkait peningkatan pendapatan bagi warga miskin, Adhy menyebut bahwa salah satu pintu masuknya terletak pada penguatan permodalan.
Selain itu lanjutnya, pendampingan dan pelatihan juga patut diberikan terutama bagi UMKM, terlebih sektor koperasi dan UMKM Jatim berkontribusi sebesar 59,18 persen terhadap PDRB Jatim 2023.
"Bantuan modal bagi warga miskin juga perlu ada pendampingan. Sehingga orang miskin memiliki pengalaman, keahlian terhadap apa yang dikerjakan," katanya.
Selain bantuan modal usaha, perbaikan kebutuhan dasar seperti akses pangan, kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin juga dinilainya penting.
Hal ini karena pendidikan yang memadai bagi warga miskin, juga akan berdampak pada masa depan mereka.
"Kami terus fokus pada peningkatan pendapatan bagi warga miskin. Dan itu sedang kita buat aturannya sehingga siapapun gubernurnya nanti, fokusnya tetap pada program itu," katanya.