DPRD Jatim Usulkan Sertifikasi Sopir Bus

Surabaya - DPRD Jawa Timur mengusulkan sertifikasi terhadap para sopir bus untuk meminimalkan angka kecelakaan yang melibatkan bus. Anggota Komisi D DPRD Jatim Agus Maimun di Surabaya, Senin mengatakan sertifikasi diperlukan agar sopir memiliki tanggung jawab sebagai pekerja profesional dan diakui. "Sertifikasi juga sebagai alat pengukur sekaligus kontrol bagi para sopir agar berfikir dua kali untuk kebut-kebutan. Di sisi lain, sopir merasa dihargai karena pekerjaannya sama dengan profesi pekerja lainnya," kata Agus. Komisi D merasa perlu mengusulkan sertifikasi setelah insiden Bus Restu yang menabrak truk di Jalan Tol Sidoarjo Kilometer 24.600 dan mengakibatkan tiga penumpangnya tewas serta puluhan lainnya luka-luka, Senin siang. Peristiwa tersebut juga kali kedua pada awal 2012 setelah 1 Januari lalu Bus Sumber Kencono terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Saat itu, enam penumpang bus meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Menurut Agus Maimun, sertifikasi sangat diperlukan sopir selain surat izin mengemudi. Karena itulah pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan serta Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim. "Kami sudah pernah mengusulkan dan memberikan rekomendasi tentang sertifikasi terhadap sopir bus. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada. Sehingga kami akan mengusulkannya lagi," kata legislator asal PAN tersebut. Salah satu anggota Komisi D DPRD Jatim lainnya, Irwan Setiawan, mengaku prihatin dengan kecelakaan yang terjadi di Tol Sidoarjo. Pihaknya meminta agar kepolisian mengungkap kasus itu dan memastikan penyebab kecelakaan. "Polisi harus bisa mengungkap kejadian ini dan manajemen bus segera melakukan evaluasi. Tidak hanya kepada Restu, tetapi semua pemilik bus. Kami tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi, apalagi menimbulkan korban jiwa," papar politisi asal PKS tersebut. (*)