Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai ekspor Jatim pada Juli 2024 sebesar 2,41 miliar dolar AS atau naik hingga 27,45 persen dibanding Juni 2024 yang sebesar 1,89 miliar dolar AS.
Kepala BPS Jatim Zulkipli menyatakan nilai ekspor sebesar 2,41 miliar dolar AS tumbuh 57,08 persen dibandingkan Juli 2023.
“Secara kumulatif yaitu Januari sampai Juli 2024 nilai ekspor Jatim mencapai 14,56 miliar dolar AS,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Zulkipli menuturkan secara struktur ekspor Jatim menurut sektor pada Juli 2024 masih didominasi oleh sektor industri pengolahan yang merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 2,15 miliar dolar AS atau 89,26 persen.
Baca juga: BPS catat nilai tukar petani di Jatim turun 0,4 persen pada Agustus
Setelah sektor industri pengolahan berikutnya adalah sektor minyak dan gas sebesar 0,14 miliar dolar AS atau 5,6 persen, sektor pertanian sebesar 0,12 miliar dolar AS atau 4,88 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya yaitu 0,006 miliar dolar AS atau 0,26 persen.
Sementara itu, tiga terbesar kelompok non migas yang berkontribusi dalam mendorong ekspor adalah perhiasan atau permata, tembaga, serta kayu dan barang dari kayu.
Golongan perhiasan dan permata merupakan komoditas penyumbang terbesar pada ekspor Juli 2024 yaitu mencapai 508,83 juta dolar AS, kemudian tembaga sebesar 188,72 juta dolar AS, serta lemak dan kayu dan barang dari kayu 144,58 juta dolar AS.
Dibandingkan kondisi Juni 2024, golongan perhiasan dan permata naik 173,64 persen yaitu dari Rp185,95 juta dolar AS, golongan tembaga turun 8,87 persen yaitu dari 207,09 juta dolar AS, serta golongan kayu dan barang dari kayu tumbuh 18,95 persen dari 121,55 juta dolar AS.
Tujuan ekspor perhiasan dan permata adalah Jepang 56,06 persen dan Swiss 18,95 persen, untuk tembaga diekspor ke Vietnam 29,09 persen dan Malaysia 24,03 persen, sedangkan kayu dan barang dari kayu diekspor ke Amerika Serikat 23,23 persen dan Jepang 19,84 persen.
Selanjutnya untuk pangsa pasar non migas pada Juli 2024, ekspor non migas Provinsi Jatim utamanya ditujukan ke Jepang sebesar 0,44 miliar dolar AS, ke Tiongkok 0,3 miliar dolar AS, ke Amerika Serikat 0,3 miliar dolar AS, dan ke Malaysia 0,1 miliar dolar AS.
Sedangkan pangsa ekspor Jatim ke ASEAN mencapai 15,56 persen dari total ekspor non migas atau senilai 0,35 miliar dolar AS sementara kawasan tujuan ekspor non migas lainnya yaitu ke Eropa sebesar 6,06 persen atau 0,14 miliar dolar AS.
“Total transaksi secara kumulatif sampai Juli 2024 dengan pangsa pasar ke ASEAN 18,21 persen atau senilai 2,54 miliar dolar AS sedangkan ke Eropa 6,45 persen atau 0,9 miliar dolar AS,” ujar Zulkipli.
BPS catat ekspor Jatim naik hingga 27,45 persen pada Juli 2024
Senin, 2 September 2024 17:12 WIB