Polldev: Kewajiban Kepala SKPD Berdasi Harus Dievalusi

Malang - Direktur Politics Policy and Development (Polldev) Instituts Zia' Ul Haq meminta agar Bupati Malang Rendra Kresna segera mengevaluasi peraturan yang mewajiban setiap kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilingkungan pemkab setempat mengenakan dasi setiap Hari Rabu. "Upaya meningkatkan disiplin pegawai memang wajib didukung, namun apakah harus dengan wajib berdasi?. Saya rasa aturan itu kurang tepat," katanya di Malang, Jumat. Bahkan, lanjutnya, penggunaan dasi bagi kepala SKPD justru akan memperdalam jurang atau gap antara masyarakat dengan pejabat, sebab kultur warga di daerah itu berbeda dengan di kota yang lebih modern. Sedangkan di Kabupaten Malang sebagian besar adalah nelayan dan petani. Seharusnya, tegas Zia', sebelum mengeluarkan kebijakan, bupati perlu memahami kondisi psikologis masyarakat sehari-hari. Masyarakat di Kabupaten Malang lebih agamis dan membutuhkan kedekatan (kelancaran) komunikasi dengan pejabat, bukan dasinya. Sementara Ketua Pusat pengembangan Otonomi Daerah (PP Otoda) Universitas Brawijaya (UB) Ngesti Dwi Prasetyo menilai, Perbup yang akan dikeluarkan Bupati Malang terkait kewajiban berdasi bagi pejabat SKPD tersebut berlebihan. Ngesti menilai, kewajiban memakai dasi bagi pejabat SKPD itu yang harus dikritisi. Mengelaurkan kebijakan (aturan) memang sah-sah saja, namun kalau perbup hanya untuk mengatur dasi pejabat SKPD saja, itu sudah berlebihan. Perbup, katanya, biasabya dibuat untuk menindaklanjuti peraturan daerah (perda) atau kebijakan yang menyangkut masyarakat luas, bukan untuk kepentingan lingkup yang sempit, seperti hanya dilingkungan pendopo (Pemkab Malang). "Kami berharap pak bupati mengkaji kembali rencananya untuk mengeluarkan kebijakan (Perbup) terkait dasi pejabat SKPD tersebut, karena ini berlebihan," tegasnya. Kabag Humas Pemkab Malang M Hidayat belum lama ini mengatakan, Maret mendatang, bupati akan mengeluarkan Perbup yang mengatur kewajiban bagi setiap kepala SKPD untuk menggunakan dasi pada setiap hari Rabu.(*)