Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), melakukan uji keamanan pangan di Pasar Karah untuk menjamin keamanan masyarakat dalam membeli bahan pangan segar di pasar tradisional maupun modern.
Kepala Bidang (Kabid) Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryani, Kamis, mengatakan dalam uji keamanan pangan kali ini pihaknya mengambil lima sampel dari masing-masing komoditas yang diperjualbelikan seperti wortel, tomat, ayam, kerang dan juga anakan cumi.
"Kelima sampel yang kita ambil dari pedagang Pasar Karah dilakukan uji tes kelayakan. Apakah di ayam, cumi dan kerang ada formalinnya. Lalu, apakah pada wortel dan tomat ada pestisidanya. Setelah dilakukan uji tes semuanya bebas dari cemaran bahan kimia berbahaya," kata Dwi Suryani.
Dalam pengujian tersebut, meskipun tidak ditemukan cemaran bahan kimia pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan edukasi kepada para pedagang supaya tetap menjaga kualitas bahan pangan yang diperjualbelikan.
Baca juga: Wali Kota Surabaya beri nama anak gajah KBS Rocky Balboa
"Kami akan tetap melakukan pendampingan dan edukasi kepada para pedagang untuk menjaga kualitas dari bahan pangan segar yang dijual. Tujuannya agar masyarakat menjadi aman ketika membeli bahan pangan segar baik di pasar tradisional maupun pasar modern," tuturnya.
Ia mengatakan, uji laboratorium pangan merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap bulan dengan mengambil 130 sampel dan sejauh ini belum ada temuan terkait cemaran bahan kimia di bahan pangan segar dijual di pasar-pasar Kota Surabaya.
"Sejauh ini tidak ada temuan. Harapan kita dengan uji keamanan pangan ini, tidak ada lagi cemaran bahan kimia di bahan pangan segar yang dijual di pasar," tuturnya.
Sebagai langkah pencegahan paparan bahan kimia dari bahan pangan segar, pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk selalu mencuci bersih bahan pangan seperti sayur, buah dan ikan sebelum diolah menjadi masakan.
"Bahan kimia seperti pestisida dan formalin yang menumpuk lama kelamaan berisiko merusak organ dalam tubuh. Untuk itu bisa dilakukan pencegahan dengan mencuci bersih bahan pangan segar sebelum diolah," katanya.
Analis Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diperta dan KP) Jawa Timur, Purwinto menyatakan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya terkait pendampingan dan edukasi pedagang pasar.
"Kita akan sama-sama melakukan pengecekan dan pendampingan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk wilayah Surabaya akan berkoordinasi dengan pemkot, sehingga masyarakat benar-benar terhindar dari cemaran bahan kimia dari bahan pangan," katanya.