Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai ekspor Jatim pada Juni 2024 sebesar 1,89 miliar dolar AS atau turun 10,79 persen dibanding Mei 2024 yang sebesar 2,12 miliar dolar AS.
“Pada Juni 2024 harga internasional untuk beberapa komoditas unggulan ekspor dan impor Provinsi Jatim mengalami kenaikan harga jika dibandingkan kondisi Mei 2024,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Zulkipli di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Zulkipli menuturkan secara struktur ekspor Jatim menurut sektor pada Juni 2024 masih didominasi oleh sektor industri pengolahan yang merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 1,66 miliar dolar AS atau 87,74 persen.
Setelah sektor industri pengolahan berikutnya adalah sektor pertanian sebesar 0,1 miliar dolar AS atau 5,42 persen, sektor minyak dan gas (migas) sebesar 0,12 miliar dolar AS atau 6,51 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya sebesar 0,006 dolar AS atau 0,32 persen.
Sementara itu, tiga terbesar kelompok non migas yang berkontribusi dalam mendorong ekspor adalah tembaga, perhiasan atau permata serta lemak dan minyak hewan atau nabati.
Golongan tembaga merupakan komoditas penyumbang terbesar pada ekspor Juni 2024 yaitu mencapai 207,09 juta dolar AS, kemudian perhiasan sebesar 185,95 juta dolar AS, serta lemak dan minyak hewan atau nabati 132,72 juta dolar AS.
Dibandingkan kondisi Mei 2024, golongan tembaga menurun 1,26 persen, emas turun 55,12 persen, serta lemak dan minyak hewan atau nabati turun 4,31 persen.
Beberapa negara tujuan dari ekspor tembaga Provinsi Jatim adalah ke Vietnam sebesar 28,23 persen dan Malaysia 26,47 persen, emas ke Swiss sebesar 56,63 persen dan Hongkong 20,58 persen, serta lemak dan minyak hewan/nabati ke Tiongkok sebesar 44,76 persen dan Malaysia 6,78 persen.
Selanjutnya untuk pangsa pasar non migas, ekspor non migas Provinsi Jatim utamanya ditujukan ke Tiongkok sebesar 0,27 dolar AS, ke Amerika 0,23 miliar dolar AS, ke Jepang 0,16 miliar dolar AS, dan ke Malaysia 0,11 miliar dolar AS.
Sedangkan pangsa ekspor Jatim ke ASEAN mencapai 18,96 persen dari total ekspor non migas atau senilai 0,34 miliar dolar AS sementara kawasan tujuan ekspor non migas lainnya yaitu ke Eropa sebesar 0,15 miliar dolar AS.
“Total transaksi secara kumulatif sampai Juni 2024 dengan pangsa pasar ke ASEAN 18,87 persen atau senilai 2,19 miliar dolar AS sedangkan ke Eropa 6,54 persen atau 0,76 miliar dolar AS,” ujar Zulkipli.