Mahasiswi Unsuri Korban Pembunuhan Disemayamkan di Pacitan
Senin, 16 Januari 2012 18:49 WIB
Pacitan - Jenazah mahasiswi Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya yang ditemukan tewas dan diduga menjadi korban pembunuhan teman dekatnya sendiri di Sidoarjo, Jawa Timur, dikebumikan di Desa Watupatok, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Senin.
Isak tangis sempat mewarnai rangkaian prosesi pemakaman mahasiswi bernama Suhartini (20) tersebut. "Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya pada proses hukum," kata Nuswanto, ayah korban.
Selain dihadiri kerabat dekat dan para tetangga korban di daerah asalnya, puluhan rekan sekolah Suhartini semasa di SMA maupun di kampus tempatnya menimba ilmu terakhir di Unsuri juga tampak memberikan penghormatan terakhir.
Meski diselimuti suasana haru, prosesi pemakaman berlangsung khidmad. Beberapa anggota keluarga, termasuk Nuswanto yang juga mengikuti langsung jalannya pemakaman bergegas pulang setelah terlebih dahulu membacakan doa untuk almarhumah Suhartini.
"Kami benar-benar tidak menyangka dia akan pergi secepat ini. Minggu kemarin Suhartini sempat pulang ke Bandar, tapi dia buru-buru balik lagi ke Sidoarjo," tutur Nuswanto.
Hal senada disampaikan paman korban, Imam Triono. Kepada wartawan, pria berusia 40-an tahun tersebut menyampaikan sikap keluarga yang menginginkan agar pelaku pembunuhan yang menyebabkan Suhartini tewas, dihukum setimpal.
"Kami hanya bisa pasrah. Sedih dan menyesal itu pasti, tapi melakukan tindakan yang melebihi batas rasionalitas toh juga tidak ada gunanya. Suhartini yang sudah meninggal tidak mungkin bisa dihidupkan kembali," tuturnya.
Pembunuhan atas diri Suhartini diketahui pertama kali pada Minggu (15/1) pagi, saat seorang warga berniat membuang sampah di sebuah parit/selokan di sekitar kompleks perumahan Pondok Candra Indah, Tambak Sumur, Waru, Sidoarjo, Minggu (15/1) dini hari.
Saat itu, Suhartini ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi tertelungkup di kubangan parit. Gadis malang ini sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, karena tidak kembali ke rumah kosnya lebih dari 24 jam, sejak terakhir diketahui keluar bersama seorang pria yang diidentifikasi sebagai teman dekat.
Pria yang diidentifikasi bernama Nizar inilah yang kemudian menyerahkan diri ke polisi dan mengakui sebagai pembunuh Suhartini, dengan mencekik. Nizar mengaku emosi lantaran cemburu kepada Suhartini yang tidak lagi mau diajak kencan. (*)