Kekeringan Intai 12 Daerah di Pacitan
Selasa, 21 Mei 2013 16:36 WIB
Pacitan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Jawa Timur mulai memetakan 12 daerah yang ditengarai berpotensi mengalami bencana kekeringan selama musim kemarau.
"Pada dasarnya, hampir seluruh wilayah di Pacitan memiliki kawasan rawan kekeringan. Ini sedang kami
evaluasi terus," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didit Maryanto, Selasa.
Pemetaan itu dievaluasi berdasar peristiwa serupa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya serta hasil evaluasi kondisi topografi di sebagian besar wilayah yang cenderung gersang saat tidak turun hujan.
Tiga kecamatan yang di wilayah Pacitan Barat, seperti Kecamatan Punung, Pringkuku, dan Donorojo bahkan dikenal sebagai daerah langganan kekeringan.
Sementara sembilan kecamatan lain yang tak kalah parah mengalami bencana kekeringan ataupun kesulitan air bersih di antaranya adalah Kecamatan Pacitan, Arjosari, Kebonagung, Nawangan, Bandar, Tegalombo, Tulakan, Ngadirojo, serta Sudimoro.
Hanya saja untuk kawasan-kawasan diluar tiga kecamatan pertama tingkat potensinya terjadi pada titik-titik tertentu, seperti di Kecamatan Pacitan.
Didit mengungkapkan, sampai kini pihaknya baru menerima satu laporan kekeringan, yakni di wilayah Kecamatan Ngadirojo.
Namun sejauh ini Pemkab Pacitan juga belum menyalurkan bantuan air bersih ke penduduk karena memang belum ada permintaan dari warga ataupun perangkat desa bersangkutan.
Sesuai mekanisme, untuk daerah yang membutuhkan bantuan air laporan disampaikan melalui pihak kecamatan dan lantas diteruskan ke BPBD.
Selain melakukan update data, pihaknya juga berkordinasi dengan instansi lain, khususnya dalam kesiapan armada truk tangki untuk distribusi air bersih, seperti dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Bagian Umum Pemkab.
"Untuk keperluan distribusi air bersih saat musim kemarau Pemkab Pacitan menyediakan anggaran sebesar Rp155 juta. Nilai sebanyak itu bisa saja bertambah jika wilayah terlanda kekeringan meluas," terang Didit.
Tak hanya berpotensi membuat warga kesulitan air bersih, musim kemarau di Kabupaten Pacitan juga bakal dirasakan petani.
Dari perkiraan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pacitan sedikitnya akan ada 6.000 hektare lahan pertanian yang terdampak.
Lahan seluas itu tersebar diseluruh wilayah kabupaten. (*)