Sebagian Masyarakat Madura Belum Terima Raskin Ke-13
Senin, 16 Januari 2012 17:33 WIB
Pamekasan - Sebagian masyarakat di Pulau Madura, Jawa Timur hingga kini belum menerima jatah bantuan beras miskin ke-13 yang dialokasikan oleh pemerintah pusat.
"Jatah bantuan raskin di Madura, baru terdistribusi di Kabupaten Bangkalan," kata Kepala Bulog Sub Divre XII wilayah Madura, Achmad Readi, Senin.
Sedangkan, kata dia, tiga kabupaten lain di Madura, seperti di Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep hingga kini belum terdistribusi.
Menurut Readi, pendistribusian bantuan raskin ke-13 yang merupakan alokasi bantuan 2011 tersebut lambat, karena jarak ketiga kabupaten itu lebih jauh.
"Sedangkan jatah raskin untuk masyarakat Madura ini kan didatangkan dari Jawa. Karena Kabupaten Bangkalan yang terdekat, maka masyarakat di sana yang mendapatkan jatah distribusi lebih dahulu," kata Readi menjelaskan.
Semestinya, kata dia, distribusi raskin ke-13 telah dilaksanakan pada akhir tahun 2011, bersamaan dengan jatah distribusi bulan Desember, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Jadi lambatnya distribusi raskin ini karena kendala teknik saja," katanya menjelaskan.
Jatah bantuan raskin ke-13 di Pulau Madura ini sama dengan jatah bantuan raskin reguler, yakni 502.710 rumah tangga sasaran (RTS) se-Madura.
Dari empat kabupaten yang ada di Madura itu, RTS penerima raskin terbanyak di Kabupaten Sampang, yaitu 150.386 RTS. Sedangkan yang paling sedikit di Kabupaten Bangkalan sebanyak 97.519 RTS.
Jatah raskin ke-13 untuk masing-masing RTS sebanyak 15 kilogram, dengan harga tebusan Rp1.600 per kilogram.
"Kami menargetkan, akhir Januari 2012 ini distribusi raskin ke-13 sudah rampung, karena saat ini persediaan beras sudah ada," katanya menjelaskan.
Menurut Kabulog Sub Divre XII wilayah Madura Achmad Readi, yang menjadi penyebab jatah distribusi raskin lambat, karena pihak Bulog di Madura, masih mendatangkan beras dari Sulawesi, karena persediaan beras lokal di Jatim menipis.
"Pemprov Jatim kan tidak mau raskin ini menggunakan beras impor. Sedang jatah beras yang ada di gudang adalah beras impor," katanya menjelaskan.