Surabaya (ANTARA) - Tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian seorang balita berinisial MR (3,5) yang terperosok di sebuah selokan dan terseret arus air di wilayah tersebut, tepat pada pukul 15.00 WIB.
Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya Eko Aprianto mengatakan pencarian tersebut dihentikan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk petugas melaksanakan tugasnya.
"Untuk semuanya ini dihentikan karena cuaca hujan dan juga disertai petir, jadi untuk menjaga keselamatan teman-teman yang di lapangan, kita tarik atas untuk melakukan evaluasi dan penyusunan rencana operasi untuk besok," ucap Eko, di Posko Pencarian Perumahan Royal Residen Surabaya, Rabu.
Eko menjelaskan, dari hasil evaluasi pada pencarian hari kedua ini ditemukan beberapa kendala dalam operasi para petugas, di antaranya banyaknya enceng gondok di Kali Makmur serta arus sungai yang deras.
"Laporan dari teman-teman di lapangan, permasalahannya ada enceng gondok yang menutupi permukaan sungai dan juga arus yang sangat kuat di dalam sungai," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, ada juga yang melapor karena korban tidak mengenakan busana jadi pencariannya agak sulit teratasi.
"Bisa jadi itu menurut mereka jadi masalah karena korban juga tidak pakai baju, jadi untuk kemungkinan menyangkut di benda-benda di sepanjang aliran air itu susah dan akan membatasi tim dalam pencarian," ujarnya.
Baca juga: Tim SAR tambah titik pencarian balita hanyut di Surabaya
Baca juga: Tim Rescue Surabaya lakukan operasi pencarian balita hanyut terseret arus
Selanjutnya, kata Eko, pencarian akan kembali dilakukan pada besok, Kamis (26/12), pukul 07.00 WIB di mulai dari titik muara Kali Makmur, Perumahan Royal Residen Surabaya.
"Tadi kami sudah menyusur ulang dari titik awal hanyutnya korban di Babatan 2 hingga Kali Makmur serta jembatan SMPN 34, kira-kira jaraknya tiga kilometer. Besok akan dimulai dari muara Kali Makmur," tutunya.
Eko menambahkan, untuk sementara personel pencarian korban MR untuk pencarian hari ke-3 belum ada tambahan, begitu juga peralatan operasional.
"Untuk penambahan personil, itu kondisional. Kadang-kadang teman-teman relawan, ketika waktu longgar mereka bisa bergabung, mereka bisa datang kapanpun. Untuk peralatan, sementara tidak ada tambahan karena tadi sudah dibantu oleh alat berat juga," kata Eko.
Pihaknya berharap pada pencarian hari ke-3 korban MR dapat berjalan lancar dan tidak ada hambatan, serta cuaca juga bersahabat.
"Semoga pencarian besok tidak ada hambatan. Namun, kami tetap akan melakukan pencarian sesuai standar operasional selama tujuh hari," imbuhnya.