Surabaya (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan pencarian seorang pria yang belum diketahui identitasnya diduga tenggelam di sekitar pintu air Sungai Jagir, Surabaya, Kamis.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut dari Command Center 112 pada pukul 11.24 WIB dan tiba di lokasi enam menit kemudian.
"Saat petugas tiba di lokasi, saksi mata melaporkan melihat korban berada di tengah sungai, melambaikan tangan dan berteriak meminta pertolongan sebelum akhirnya tidak terlihat lagi," kata Buyung saat dikonfirmasi ANTARA, di Surabaya.
Dua saksi mata yang berada di lokasi, kata Buyung, yakni Rizky Dwi Bagus Aditiya (25) dan Achmad Sokeh (63), mengaku hanya sempat melihat korban melambaikan tangan sebelum menghilang di aliran sungai.
"Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kota Surabaya, Basarnas, Satpol PP Kota Surabaya, Brimob Polda Jatim dan unsur lainnya segera melakukan pencarian dengan menurunkan perahu karet. Pintu Air Rolag Jagir juga sempat ditutup untuk mempermudah manuver pencarian," ujarnya.
Buyung menjelaskan, hingga pukul 17.00 WIB, karena pencarian pria yang diduga tenggelam itu belum membuahkan hasil, akhirnya terpaksa dihentikan untuk dilanjutkan keesokan harinya.
"Operasi SAR akan dilanjutkan besok pagi mulai pukul 07.00 WIB dengan metode penyisiran yang sama, yaitu dua perahu karet melakukan manuver di sekitar pintu air, sementara empat lainnya menyisir hingga ke STIKOM atau Universitas Dinamika," jelasnya.
Buyung menambahkan, dalam upaya pencarian tersebut, melibatkan berbagai peralatan pendukung, termasuk perahu karet, pelampung, lampu sorot dan peralatan keselamatan lainnya.
"Operasi ini dipimpin oleh Kepala Operasi SAR Gabungan, Bapak Gani, beliau Dan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya bersama tim dari berbagai instansi, termasuk relawan SAR Surabaya," tuturnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Jika ada yang melihat tanda-tanda keberadaan korban bisa langsung menghubungi command center 112," kata Buyung.