Surabaya (ANTARA) - Perum Jasa Tirta (PJT) I membentangkan bendera merah putih berukuran 10 x 20 meter di Pintu Air Jagir Surabaya, Senin untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-75.
Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, pembentangan bendera merah putih raksasa ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang kini memasuki usia 75 tahun.
"Dengan bendera yang sangat besar ini, maka masyarakat, khususnya di Surabaya yang melintas bisa melihat. Harapannya bisa menumbuhkan rasa nasionalisme pada warga," ujarnya.
Dipilihnya Pintu Air Jagir, kata dia, juga membawa pesan sejarah. Raymond menjelaskan Pintu Air Jagir ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibangun sekitar 1917 pada masa pemerintahan Hindia Belanda untuk mengantisipasi banjir di Kota Surabaya.
Kepala Divisi Jasa ASA II PJT I, Arief Budiyantono menambahkan, bendera yang dibentangkan memiliki lebar 10 meter.
Ukuran itu masih ideal untuk menyesuaikan dengan ketinggian puncak bangunan pintu air sekitar 16,5 meter dari permukaan tanah. Namun bendera dipasang di ketinggian sekitar 11 meter.
Arief menjelaskan, Pintu Air Jagir adalah salah satu infrastruktur melintang Kali Surabaya yang fungsi utamanya untuk mengatur aliran Kali Surabaya yang akan masuk Kali Wonokromo.
Pintu Air Jagir juga berfungsi mengatur ketinggian muka air Kali Surabaya untuk menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat Surabaya yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya.
"Kali Surabaya merupakan anak sungai Brantas yang melintasi Kota Surabaya dan bermuara di Selat Madura. Terbentang mulai dari Mlirip Mojokerto melintasi wilayah Gresik, Sidoarjo dan Surabaya yang berakhir di Wonokromo, tepatnya sekitar Terminal Joyoboyo," kata Arief
Lalu terpecah menjadi dua aliran sebelum bermuara ke laut. Pertama yaitu ke Kali Wonokromo melalui Pintu Air Jagir menuju wilayah Wonorejo.
Kedua yaitu Kali Mas melalui Pintu Air Wonokromo yang melintasi tengah Kota Surabaya seperti wilayah Gubeng, Jembatan Merah hingga Petekan. (*)